Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur memberikan penguatan kapasitas para guru bimbingan dan konseling (BK) jenjang SMA/SMK/SLB di provinsi tersebut.
"Peran guru bimbingan dan konseling menjadi fokus kami. Tugas mereka amat penting dalam membentuk karakter dan masa depan siswa," kata Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Disdikbud Kaltim Armin di Samarinda, Selasa.
Menurut Armin, guru BK selama ini dianggap tidak banyak berperan di sekolah. Banyak guru BK mengeluh karena mereka tidak bisa memberikan pelayanan maksimal kepada siswa. Apalagi ditambah kendala ruangan yang sempit dan kurangnya sarana prasarana.
Ia menambahkan bahwa pihaknya menggalakkan program penyegaran atau peningkatan kompetensi bagi guru BK, sehingga tahun ini diadakan kegiatan peningkatan kompetensi untuk menambah keahlian mereka dalam memberikan penanganan yang efektif kepada siswa.
Armin menyatakan bahwa kenakalan remaja dan pengaruh media sangat mempengaruhi sikap anak-anak. Untuk itulah peran guru BK harus diperkuat.
"Guru BK harus bertanggung jawab atas perilaku siswa, namun ironisnya saat ini kita masih kekurangan guru BK. Seharusnya semua anak dilayani, bukan hanya yang bermasalah," katanya.
Armin menjelaskan, bahwa saat ini sekitar 30 persen guru BK yang ada bukan berlatar belakang lulusan pendidikan BK. Ini menunjukkan bahwa Kaltim masih kekurangan guru BK yang sesuai dengan kompetensinya.
"Idealnya, satu guru BK hanya menangani 150 siswa, namun yang terjadi seperti di SMK Negeri 2 Samarinda, hanya ada 3 guru BK untuk 1.000 anak," katanya.
Dari data Disdikbud Kaltim 2024, jumlah guru BK untuk jenjang SMA/SMK/SLB di daerah itu sebanyak 489 orang. Dari data tersebut, terdapat kekurangan guru BK saat ini yang hanya 392 orang, namun formasi yang diusulkan tahun ini sejumlah 275 orang.
Kendati demikian, ia menekankan bahwa setiap guru harus dibekali ilmu konseling, karena pendampingan tersebut sangat penting dalam mengajar dan memahami karakter setiap anak.
Sebagai upaya penguatan konseling di sekolah, Disdikbud Kaltim menggelar pelatihan peningkatan kompetensi guru BK jenjang SMA/SMK/SLB se-Kaltim yang dihadiri oleh 228 tenaga pendidik
Kegiatan ini berlangsung pada 14-18 Juli 2024 di Samarinda, dengan narasumber dan fasilitator antara lain Prof Bohari Yusuf, Kris Suharuyatno, para dosen Universitas Mulawarman dari Prodi Bimbingan Konseling, dan Pengurus Daerah Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) Kaltim.
Kegiatan ini berlangsung pada 14-18 Juli 2024 di Samarinda, dengan narasumber dan fasilitator antara lain Prof Bohari Yusuf, Kris Suharuyatno, para dosen Universitas Mulawarman dari Prodi Bimbingan Konseling, dan Pengurus Daerah Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) Kaltim.
Armin melanjutkan, dengan adanya pelatihan ini, maka guru BK dapat lebih berperan aktif dalam membantu siswa mengatasi masalah pribadi dan akademik, serta merencanakan masa depan mereka dengan lebih baik.
"Peserta didik generasi Z yang kita hadapi sekarang cenderung banyak yang kurang kuat secara mental dan banyak mengeluh. Di situlah peran guru BK untuk mendalami karakter dan memberikan pencerahan untuk para peserta didik," demikian Armin.