Balikpapan (ANTARA) - Panglima Kodam VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha mengunjungi Komando Distrik Militer (Kodim) 0904/Paser di Tanah Grogot awal pekan ini. Pangdam disambut langsung Komandan Kodim Letnan Kolonel Infanteri Ary Susetyo.
“Saya ingin melihat langsung kondisi prajurit dan satuan,” kata Pangdam, Kamis.
Dalam kunjungan itu, Pangdam Mulawarman Rudy juga memberikan pengarahan kepada seluruh personel dan persatuan istri tentara (Persit) Kartika Chandra Kirana Cabang Paser.
Kepada prajurit dan persit di Aula Panglima di Sentik Makodam Paser, Pangdam Rudy menyampaikan apresiasi atas semangat, sambutan hangat, serta inovasi yang telah ditunjukkan para prajurit Kodim 0904/Paser.
Pangdam Rudy juga melihat hasil produksi dari keterampilan pembuatan paving block, kursi, dan briket di Paser yang dinilai memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.
“Yang paling penting saya tegaskan, prajurit harus menjunjung tinggi profesionalisme tentara, menjaga netralitas TNI AD, serta bijak dalam menggunakan media sosial,” kata Pangdam Rudy.
Baca juga: Kalsel pisah dari Kodam VI/Mulawaraman mulai Juli

Pangdam juga minta agar seluruh kegiatan di satuan harus berjalan tertib. Kehadiran prajurit juga harus bermanfaat bagi masyarakat dan dapat menjadi atau memberikan solusi atas masalah-masalah di sekitar dan di lingkungannya.
“Teruslah bersyukur, berinovasi, dan hadir sebagai solusi di tengah-tengah masyarakat,” ujar Pangdam.
Pada kesempatan Selasa 15/4 itu juga Ketua Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) Daerah VI Mulawarman memberikan bingkisan untuk anak stunting, menyerahkan cendera mata, serta dukungan untuk TK Kartika V-14.
Pangdam Rudy menambahkan kunjungan itu merupakan kunjungan kerja resmi panglima dengan komitmen untuk membina satuan secara langsung, selain juga mengeratkan simpul silaturahmi dengan para prajurit, serta memastikan setiap personel TNI Angkatan Darat terus hadir dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat di wilayah tugasnya.
Baca juga: Kodam VI/Mlw siapkan komposit PRCPB untuk hadapi potensi bencana