Balikpapan (ANTARA) - Mayor Jendral (Mayjen) TNI Rudy Racmat Nugraha mulai menjalankan tugas barunya sebagai Panglima Daerah Militer (Pandam) VI/Mulawarman setelah melalui beberapa prosesi yang digelar di Kodam VI/Mulawarman, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (2/1).
"Hari ini saya sudah melaksanakan serah terima di Kodam VI/Mulawarman sejak pagi hingga siang, dilanjutkan pemaparan staf serta serah terima risalah dokumen," ujar Rudy seusai upacara penyerahan dan penerimaan pasukan dari Pangdam sebelumnya Letnan Jendral (Letjen) TNI Tri Budi Utomo.
Ia mengatakan, sejumlah rangkaian yang digelar di Kodam VI/Mulawarman tersebut merupakan lanjutan proses serah terima jabatan (sertijab) yang berlangsung di Jakarta pada 30 Desember 2024.
Dikemukakannya, sebagai Pangdam di Kodam VI/Mulawarman, ia akan melanjutkan apa yang telah dikerjakan oleh Pangdam sebelumnya yakni Letjen Tri Budi Utomo yang kini mengemban jabatan sebagai Sekjen Kementerian Pertahanan.
"Pada prinsipnya apa yang sudah dilaksanakan Pangdam sebelumnya Bapak Letjen TNI Tri Budi Utomo yang kini menjabat sebagai Sekjen Kementerian Pertahanan (Sekjen) Kemhan sudah bagus, saya hanya memelihara dan meningkatkan saja," tuturnya.
Menurut Rudy Racmat , siapapun pemimpin di Kodam VI/Mulawarman tentunya akan melaksanakan amanah ataupun tugas yang sudah digariskan dari pimpinan mulai dari Mabes TNI.
"Jadi semuanya visi-misi sudah jelas dan kita hanya mengeksekusi saja," ungkapnya.
Ia menilai dari paparan dokumen yang ia terima bahwa Kodam VI/Mulawarman memiliki kemajuan yang cukup luar biasa di bawah kepemimpinan Letjen TNI Tri Budi Utomo yang menjabat kurang lebih selama 2,5 tahun.
Pada kesempatan itu, Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik yang menghadiri prosesi tersebut menaruh harapan kepada Pangdam Rudy Racmat bisa memperkuat kinerja yang cukup baik dari pejabat sebelumnya.
"Semoga sinergi dan kolaborasi yang selama ini telah dibangun juga tetap terjaga dengan baik," harap Akmal.
Akmal Malik menilai semua yang ada di Kaltim ini sudah berjalan dengan baik termasuk dari TNI, namun Pekerjaan Rumah (PR) tentu saja masih ada.
"PR kita ke depan berdasarkan arahan Bapak Presiden Prabowo untuk mengorkestrasi agar kebijakan-kebijakan strategis seperti makan bergizi gratis dan ketahanan pangan bisa lebih di optimalkan lagi ke depannya," ujarnya.