Samarinda (ANTARA) - Festival Dayung Manggar 2025 mempromosikan potensi silvofishery dan wisata air Kalimantan Timur untuk diperkenalkan ke panggung dunia sebagai destinasi ekowisata unggulan.
"Wisata Dayung Mangrove 2025 sangat pas digelar di kawasan Deboekit Riverside Resort ini karena juga menampilkan potensi silvofishery yang memadukan kearifan mangrove dengan budidaya ikan," ujar Wakil Ketua Umum Stand Up Paddle Indonesia Akmal Malik di Balikpapan, Sabtu.
Akmal menjelaskan bahwa kondisi tambak di Indonesia saat ini banyak mengalami kejenuhan tanah akibat penggunaan bahan kimia urea terus-menerus yang menyebabkan produktivitas menurun.
Pemerintah bersama pemangku kepentingan mengusulkan terobosan silvofishery sebagai metode budidaya ikan ramah lingkungan yang memanfaatkan mangrove sebagai media tanam tanpa penggunaan bahan kimia.
"Inisiatif lingkungan ini secara simultan digenjot menjadi destinasi pariwisata hijau yang telah menarik minat studi banding dari provinsi lain seperti NTB, Jawa Timur, dan Yogyakarta," kata Akmal Malik.
Baca juga: Festival Dayung Manggar 2025 promosikan wisata air Kaltim ke panggung dunia
Konsep silvofishery yang sebelumnya digagas Presiden Jokowi di lahan tidur kini dimaksimalkan dengan melibatkan masyarakat dan Dinas Pariwisata agar menjadi tujuan wisata berkelanjutan.
Pengelola menyiapkan program edukasi wisata menanam mangrove di Sungai Manggar yang melibatkan pelajar hingga wisatawan mancanegara untuk memulihkan kawasan yang sebelumnya gundul.
Agenda Festival Dayung Manggar 2025 menjadi momentum strategis untuk mempromosikan kekayaan wisata air Kalimantan Timur sekaligus kampanye lingkungan ke kancah internasional. Peserta berjumlah 102 orang melibatkan empat negara, yakni Indonesia, Malaysia, Taiwan, dan China.
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud mengapresiasi kehadiran destinasi baru ini karena memberikan opsi berlibur sekaligus sarana edukasi memancing dan mendayung bagi warga kota.
"Kami berharap pertumbuhan destinasi berbasis partisipasi pengusaha dan masyarakat ini dapat mewujudkan visi kota wisata serta berkontribusi nyata pada Pendapatan Asli Daerah (PAD)," katanya.
Pemerintah Kota Balikpapan berkomitmen mendukung penuh aspek perizinan agar tempat wisata edukatif seperti ini meningkatkan pendapatan daerah.
Baca juga: Kemenhut fasilitasi Pokmas di Kukar petakan biodiversitas mangrove
