Tenggarong, Kaltim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, melakukan kampanye 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) sampah melalui Festival Produk Daur Ulang agar publik mengetahui keindahan produk dari sampah.
"Kunci utama dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan adalah dengan pendekatan 3R," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kukar Sunggono saat membuka Festival Produk Daur Ulang Sampah dalam Pemberdayaan Masyarakat dan Industri Kreatif di Taman Tanjong, Tenggarong, Minggu.
Tujuan utama pendekatan 3R, lanjutnya, untuk meminimalkan timbunan sampah, menghemat sumber daya alam, dan mengurangi kerusakan lingkungan. Konsep itu dilakukan dengan cara mengurangi penggunaan barang sekali pakai, memakai ulang barang yang masih bisa digunakan, dan mengolah sampah menjadi produk yang bernilai.
Ia berharap kampanye dan gerakan masif dari para penggiat daur ulang sampah ini makin banyak yang mengikuti, sehingga akan menjadi gerakan bersama seluruh komponen masyarakat untuk dapat membangun kesadaran dan kepedulian dalam pengelolaan sampah berkelanjutan.
Dalam kesempatan itu Sunggono bersama rombongan dan perwakilan sejumlah instansi terkait berkeliling ke semua gerai pameran aneka produk dari sampah. Bahkan Sunggono kagum dengan keindahan produk yang dipamerkan, seperti kotak tisu, aneka pot bunga, tas, dan sejumlah hiasan cantik yang sebelumnya adalah sampah.
Baca juga: Pemprov Kaltim galakkan bersih laut dari ancaman sampah plastik
Sementara Ketua Panitia Pelaksana Festival Produk Daur Ulang Henny Amiruddin mengatakan pihaknya telah melakukan pelatihan daur sampah kepada masyarakat dan komunitas hampir sembilan tahun.
Kemudian pada 2023 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kukar mendampingi pelatihan ke beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Kota Bangun Darat, Muara Muntai, Kembang Janggut, Muara Wis, dan Kecamatan Tenggarong, dengan total peserta tercatat 1.632 orang.
Sebagian besar peserta tersebut kemudian bergabung ke komunitas Pegiat Daur Ulang yang hingga kini masih aktif, baik aktif berproduksi maupun aktif memberikan pelatihan bagi siapapun yang berminat.
"Terlebih kini kami mendapat dukungan luar biasa dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Pariwisata, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Lingkungan Hidup, dan Kehutanan Kabupaten Kukar," katanya.
Dalam bulan ini pun pihaknya melakukan pelatihan di Kecamatan Sebulu yaitu di Desa Beloro yang diikuti 72 orang, Desa Sebulu Modern 45 orang, Desa Mekar Jaya 35, ada pula Desa Sebulu Ulu dan Ilir, dan Desa Selerong.
"Para penggiat daur ulang sampah terdiri dari sekolah, murid, guru, dan masyarakat. Kami terus bergerak, berkarya, dan mengedukasi. Gerakan ini harus terus bergerak, jangan setop, karena penanganan sampah merupakan tanggung jawab bersama," katanya.
Baca juga: Pakar nilai baterai mobil listrik perlu dikembalikan ke produsen
