Samarinda (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur mencatat keberhasilan signifikan dalam pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG), hingga penghujung 2025, menjangkau 220 ribu warga di Bumi Etam itu.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Jaya Mualimin, di Samarinda, Senin, menegaskan bahwa program ini merupakan wujud nyata sinkronisasi antara kebijakan nasional Presiden RI dengan visi pembangunan kesehatan daerah yang didukung penuh oleh Gubernur Kaltim.
"Capaian 220 ribu warga ini menunjukkan antusiasme tinggi masyarakat. Kami memastikan seluruh pelayanan, baik di perkotaan maupun wilayah penyangga, berjalan sesuai standar prosedur operasional kesehatan yang ketat," ungkap Jaya.
Jaya menambahkan, program CKG didesain secara inklusif dengan menyasar berbagai lapisan usia. Di sektor pendidikan, pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh bagi siswa SD, SMP, hingga SMA.
Langkah ini diambil untuk memastikan generasi muda Kaltim tumbuh dalam kondisi fisik yang prima.
Selain itu, Jaya menekankan bahwa prioritas utama juga diberikan kepada kelompok rentan, yakni ibu hamil dan bayi baru lahir.
Fokus utama layanan ini adalah skrining kelainan bawaan dan gangguan tumbuh kembang sejak dini.
Ia menjelaskan, melalui program CKG, Pemerintah Provinsi Kaltim berupaya mengubah paradigma masyarakat dari pengobatan (kuratif) menjadi pencegahan (preventif).
"Kami ingin membangun budaya deteksi dini. Jika risiko penyakit kronis seperti hipertensi atau diabetes terdeteksi lebih awal, penanganan akan jauh lebih efektif dan mencegah komplikasi serius di masa depan," tutup Jaya.
