Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) segera mendukung target swasembada pangan nasional dengan program cetak sawah seluas 22.000 hektare hingga 2026.
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, di Samarinda, Selasa, menyatakan optimisme target tersebut tercapai merujuk pada peningkatan produktivitas padi yang signifikan sepanjang 2025.
Peningkatan itu, menurutnya, didukung inovasi pertanian dari Politeknik Pertanian Negeri Samarinda (Politani) yang menghasilkan kenaikan hasil panen dari empat ton menjadi rata-rata enam ton per hektare.
“Jika program cetak sawah 22.000 hektare dapat dijalankan optimal, saya yakin Kaltim mampu mewujudkan swasembada pangan, khususnya beras, pada 2026,” ujar Seno Aji saat menerima kunjungan Direktur Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Hermanto, di Ruang Rapat Wagub Kaltim.
Seno Aji menekankan dukungan penuh dari Kementan, mulai dari penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan), perbaikan sistem irigasi, hingga dukungan perluasan lahan sawah untuk menyukseskan program itu.
Sementara, Hermanto menjelaskan kunjungannya bertujuan mempercepat penyelesaian program cetak sawah 2025 di Kaltim, yang saat ini ditargetkan seluas 1.300 hektare.
“Kami berharap pekan depan kerja sama sudah disepakati. Awal 2026 mulai tanam dan Maret sudah panen,” kata Hermanto.
Kementerian Pertanian telah menetapkan target cetak sawah pada 2026 sebesar 400.000 hektare dengan anggaran sekitar Rp10 triliun di seluruh Indonesia.
Program itu merupakan bagian dari visi besar untuk mencetak total tiga juta hektare lahan sawah hingga 2029 yang dilaksanakan di Papua Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, dan Gorontalo.
Baca juga: Wagub Kaltim ajak pemuda tani wujudkan swasembada pangan 2026
