Jakarta (ANTARA) - Pemerintah mengerahkan bantuan internet satelit dan logistik untuk mempercepat respons terhadap pemulihan situasi pascabencana yang melanda Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.
Staf Khusus Wakil Presiden Achmad Adhitya, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, menyebut layanan komunikasi berbasis satelit memperlancar koordinasi yang cepat dan efektif bagi posko-posko darurat, petugas lapangan, serta instansi terkait.
"Pemerintah memberikan dukungan berupa perangkat telekomunikasi internet berbasis satelit yang didistribusikan menuju 13 kabupaten di Sumbar, Sumut, dan Aceh," katanya.
Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) melaporkan bahwa 413 dari 602 terminal internet satelit SATRIA-1 di wilayah terdampak banjir Sumatera sudah pulih hingga 6 Desember 2025.
Sumatera Barat mencatat pemulihan tertinggi (42 dari 49 titik), disusul Sumut (161 dari 205 titik) dan Aceh (210 dari 348 titik).
Hingga 7 Desember 2025, terdapat 30.017 lokasi di seluruh Indonesia yang sudah terhubung UT SATRIA-1, mayoritas sekolah dan fasilitas layanan publik.
SATRIA-1 sebagai satelit berkapasitas terbesar di Asia ditopang 11 gateway nasional dan mencatat Service Level Agreement (SLA) lebih dari 99,5 persen.
Adhitya mengatakan kehadiran perangkat telekomunikasi ini menjadi sangat krusial mengingat banyaknya wilayah yang mengalami gangguan jaringan akibat kerusakan infrastruktur dan akses yang terputus.
"Dukungan ini juga memungkinkan masyarakat di wilayah terdampak untuk tetap terhubung dengan keluarga mereka serta memperoleh informasi penting terkait penanganan bencana," ujarnya.
Hal mendesak lainnya yang juga menjadi perhatian pemerintah, kata Adhitya, adalah penyaluran bantuan logistik ke tiga kabupaten di masing-masing provinsi terdampak.
Bantuan itu meliputi air minum, bahan makanan pokok, makanan siap saji, produk nutrisi bayi, hingga kebutuhan penting lainnya yang diperlukan selama masa tanggap darurat.
Langkah ini, ujarnya, menjadi penopang utama agar kebutuhan dasar warga tetap terpenuhi sembari menunggu pemulihan infrastruktur berlangsung secara bertahap.
