Samarinda (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni, secara resmi melepas tim relawan "Kaltim Peduli" untuk membantu penanggulangan bencana di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).
Menurut Sri Wahyuni di Samarinda, Rabu, sebanyak 37 relawan diberangkatkan untuk bergabung dengan tim pendahulu (tim aju) yang telah berada di Kabupaten Aceh Tamiang.
Para relawan ini nantinya akan bertugas di posko penanganan bencana setempat selama kurang lebih 10 hari.
“Hari ini saya melepas 37 relawan Kaltim Peduli. Tim pendahulu sudah lebih dulu tiba di lokasi untuk melaporkan rencana kedatangan kita. Relawan yang diberangkatkan terdiri dari Tim Rescue, Tim Kesehatan, dan Tim Tagana,” ujar Sri Wahyuni.
Ia menjelaskan bahwa seluruh relawan telah dibekali pemahaman mengenai peran masing-masing serta mekanisme koordinasi dengan otoritas setempat.
Tim Tagana, misalnya, akan difokuskan untuk memperkuat operasional dapur umum. Sementara Tim Rescue dan Tim Kesehatan akan langsung bergabung dengan tim evakuasi serta pelayanan medis di lapangan.
Sri Wahyuni menambahkan, misi kemanusiaan ini didanai melalui alokasi Belanja Tidak Terduga (BTT) pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim.
“Sesuai arahan Gubernur, selain memberikan bantuan tunai kepada tiga provinsi terdampak yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, dana BTT juga digunakan untuk pengiriman relawan ini sebagai bentuk kepedulian nyata masyarakat Kaltim,” terangnya.
Sekda berpesan agar seluruh personel senantiasa menjaga koordinasi dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
“Kuatkan niat bahwa ini adalah misi kemanusiaan. Niatkan sebagai ibadah, insya Allah semua urusan selama di Aceh akan dimudahkan,” pesannya.
Sementara itu, Ketua Tim Relawan Kaltim Peduli, Sugeng Riyanto, menegaskan bahwa seluruh personel merupakan tenaga berpengalaman yang pernah terjun dalam penanganan bencana besar, seperti gempa Palu.
“Kesiapan tim sudah teruji. Kami siap memberikan pelayanan terbaik dan menjaga nama baik Provinsi Kalimantan Timur,” ungkap Sugeng.
Adapun rincian 37 relawan tersebut terdiri dari 5 dokter, 1 analis kesehatan, 7 perawat, 1 apoteker, 15 personel Tagana, 1 staf administrasi, 1 personel media, dan 4 personel Tim Rescue.
