Balikpapan (ANTARA) - Kodam VI/Mulawarman bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berkomitmen memperkuat pengawasan dan pembangunan di wilayah perbatasan Kalimantan, terutama di bagian barat laut dan utara.
"Langkah ini dipandang penting untuk menjaga kedaulatan negara sekaligus memastikan masyarakat di kawasan perbatasan memperoleh pelayanan publik yang memadai," kata Panglima Kodam (Pangdam) VI/Mulawarman Mayjen TNI Krido Pramono di Balikpapan, Rabu.
Ia menegaskan, penguatan satuan menjadi bagian dari strategi pertahanan teritorial, termasuk penambahan personel dan pembentukan dua brigade infanteri baru yang kini berada di bawah komando kewilayahan.
“Permasalahan perbatasan menjadi perhatian, termasuk potensi gangguan wilayah. Kami akan melakukan penguatan satuan dan sinergi dengan pemerintah daerah untuk mengatasi potensi gangguan tersebut,” ujar Krido.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur juga menegaskan komitmen memperkuat sinergi dengan Kodam VI/Mulawarman, terutama dalam menjaga stabilitas keamanan dan mempercepat konektivitas wilayah perbatasan yang masih minim akses.
Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, menyebut kawasan perbatasan Kalimantan Timur hingga Kalimantan Utara memiliki garis batas sepanjang 1.038 kilometer, sebagian di antaranya masih membutuhkan peningkatan transportasi dan infrastruktur dasar.

Ia menuturkan, salah satu proyek yang saat ini dikerjakan bersama jajaran Kodam adalah pembenahan akses menuju Malinau sepanjang 120 kilometer, serta penyelesaian jalan penghubung antara Kabupaten Kutai Barat dan Mahakam Ulu yang terbengkalai selama puluhan tahun.
“Kawasan perbatasan sangat krusial. Peningkatan akses bukan hanya soal pembangunan, tetapi juga kehadiran negara dan keamanan masyarakat,” ujarnya.
Rudy menegaskan bahwa pemerintah daerah optimistis kolaborasi yang telah terbangun dapat terus diperkuat, khususnya dalam kesiapsiagaan keamanan, penanganan dinamika sosial ekonomi, serta pemetaan wilayah perbatasan.
