Bangkok (ANTARA) - Dua medali emas pembuka dari panahan untuk Indonesia pada SEA Games 2025 Thailand menjadi bukti, persiapan matang dan kerja keras jangka panjang berbuah hasil maksimal.
"Alhamdulillah, hampir satu tahun kami berlatih dan kerja keras itu tidak sia-sia. Anak-anak menunjukkan kematangan dan kesiapan. Apa yang kami latihkan bisa keluar semua di pertandingan, dan mereka mampu tampil di saat yang tepat," ujar kepala pelatih tim recurve Indonesia Hendra Setiawan di Football Field 1, Bang Kapi, Bangkok, Rabu.
Medali emas tersebut dipersembahkan recurve beregu putra dan putri yang sama-sama tampil solid dalam partai final.
Tim recurve beregu putri yang diperkuat Diananda Choirunisa, Ayu Mareta Dyasari, dan Rezza Octavia lebih dulu membuka perolehan emas setelah menundukkan trio Malaysia Ku Ruzaini Ku Nurin Afiqah, Ariana Nur Dania Mohamad Zairi, dan Joey Xing Lei Tan dengan skor 5-3 pada laga final.
Tim putra yang terdiri dari Ahmad Khoirul Baasith, Arif Dwi Pangestu, dan Riau Ega Agatha Salsabilla, lalu menyusul dengan emas serupa.
Menghadapi Vietnam yang diperkuat Quoc Phong Le, Minh Duc Nguyen, dan Duy Nguyen, trio Merah Putih tampil dominan untuk menang telak 6-0 guna memastikan emas kedua panahan Indonesia.
Menurut Hendra, konsistensi dan ketenangan atlet saat menghadapi tekanan, termasuk kondisi angin yang menantang di lapangan pertandingan, menjadi pembeda dalam laga final.
Pemanah Rezza Octavia mengakui kondisi lapangan cukup tricky, namun pengalaman dan kekompakan tim membantu mereka menjaga fokus hingga pertandingan berakhir.
Selain dua emas, pada hari ini, Indonesia juga meraih perunggu dari duet Ayu Mareta dan Riau Ega pada beregu recurve campuran. Mereka mengalahkan Huyen Diep Trieu dan Minc Duc Nguyen dengan skor 6-2 pada perebutan tempat ketiga.
Dengan dua emas dan satu perunggu pembuka tersebut, panahan masih berpeluang menambah perolehan medali Indonesia dari nomor individual recurve putra dan putri, serta nomor compound yang akan dipertandingkan esok Kamis.
