Baikpapan (ANTARA) - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) VI/Mulawarman Mayor Jendral TNI Rudy Rachmat Nugraha menyampaikan Komando Resort Militer (Korem) 101/Antasari, Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan berpisah dari Kodam VI/Mulawarman.
"Sebagai informasi bahwa, Juli nanti Kodam VI/Mulawarman akan dipecah," kata Rudy dalam sambutannya dalam coffe morning bersama awak media di Media Center Kodam VI/Mulawarman, Rabu (16/4).
Menurutnya, pemecahan ini dikarenakan wilayah dari Kodam VI/Mulawarman yang cukup luas, dimana Kodam VI/Mulawarman membawahi tiga Provinsi yakni Kalimantan Timur, Kalimantan Utara dan Kalimantan Selatan.
"Saya juga memiliki wilayah di Kalimantan Selatan, bila dari Kaltim menuju Kalsel membutuhkan waktu yang cukup lama," tuturnya.
Bila melalui perjalanan darat maka memakan waktu hingga 12 jam untuk menuju pusat kota, begitupun untuk jalur udara, dimana maskapai penerbangan dari Kaltim ke Kalsel juga masih jarang.
"Padahal undangan rapat dari Musyawarah pimpinan daerah (Muspida) itu sehari sebelum kegiatan," tuturnya.
Sehingga undangan tersebut selalu diwakili oleh Korem, menurutnya, situasi tersebut tidak efektif lebih lagi bila terjadi situasi darurat.
Untuk itu, kata Rudy dilakukan pemecahan, dimana Korem 101/Antasari bakal naik status menjadi Kodam.
Rudy lulusan Akademi Militer angkatan 1991 tersebut menambahkan Korem 101/Antasari akan menjadi Kodam yang juga akan bergabung dengan Korem 102/Panju Panjung Palangkaraya.
Dengan perubahan tersebut, juga terjadi perubahan pada personel, dimana personel di Korem 101/Antasari masuk menjadi bagian dari Kodam yang baru.
Dia berharap, reorganisasi tersebut bisa menjawab permasalahan jarak dan transportasi yang selama ini menjadi kendala di Kodam VI/Mulawarman.
Rudy mengungkapkan selain pemecahan, Kodam VI/Mulawarman juga tengah dipersiapkan lima kesatuan baru Batalyon Teritorial Pembangunan (BTP) yang memiliki beragam keahlian seperti pertanian dan peternakan.
"Kami menerima perencanaan dari markas besar bahwa di Kodam VI/Mulawarman akan dibangun BTP," tuturnya.
Ia menyebutkan, untuk 1 BTP itu direncanakan akan diisi sebanyak 1.196 personel prajurit TNI AD yang akan diisi secara bertahap.
"Tapi ini masih perencanaan, masih butuh persiapan dan pematangan yang lebih rinci lagi," ujar Rudy.