Samarinda (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berupaya meningkatkan kapasitas budayawan, penulis, hingga pemerhati budaya lokal dalam mengembangkan mengembangkan cerita rakyat ke dalam sajian animasi.
"Kami telah menggelar lokakarya terkait ini yang merupakan komitmen Disdikbud Kaltim untuk menggali, mendokumentasikan, dan mempromosikan cerita-cerita rakyat yang tersebar di seluruh Kaltim," kata Kepala Disdikbud Kaltim Irhamsyah di Samarinda, Minggu.
Disampaikan dia bahwa mereka dilatih secara intensif mengenai teknik penulisan cerita rakyat, penggalian data folklor, serta metode adaptasi cerita rakyat ke dalam berbagai media modern, seperti film hingga komik.
Melalui upaya itu, ia berharap dapat membangkitkan kembali minat masyarakat terhadap cerita rakyat yang sarat dengan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal.
Pihaknya juga mendorong para penulis muda untuk terus berkarya dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada generasi penerus.
"Cerita rakyat dapat menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai luhur, seperti kejujuran, keberanian, dan gotong royong kepada generasi muda," ungkap Irhamsyah.
Irhamsyah menambahkan bahwa cerita rakyat merupakan bagian penting dari warisan budaya bangsa yang perlu dijaga dan dilestarikan. Cerita rakyat mengandung nilai-nilai moral, etika, dan sosial yang relevan dengan kehidupan masyarakat.
"Cerita rakyat juga dapat menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi," ujarnya.
Oleh karena itu, Disdikbud Kaltim berupaya menggali kemampuan penggiat yang berasal dari berbagai latar belakang, seperti guru, penulis, mahasiswa, dan masyarakat umum yang tertarik dengan budaya lokal.
Selama tiga hari pelaksanaan lokakarya penulisan cerita rakyat lalu, peserta terlibat dalam berbagai sesi, antara lain diskusi panel dengan narasumber ahli, lokakarya penulisan, dan presentasi karya.