Penajam Paser Utara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, mengusulkan menambah cakupan layanan sambungan gas rumah tangga di kabupaten setempat kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Pemerintah kabupaten berharap dapat lagi kuota sambungan gas rumah tangga," ujar Asisten II Bagian Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara Sodikin di Penajam, Selasa.
Kalau melibatkan swasta di Kabupaten Penajam Paser Utara bakal berpengaruh pada harga jual, lanjut dia, bisa lebih mahal dibanding sambungan gas rumah tangga yang susah terpasang saat ini
Kementerian ESDM kembali memprogramkan pemasangan jaringan gas (jargas) atau sambungan gas rumah tangga pada tahun anggaran 2025, tetapi menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Pelibatan swasta dalam penyediaan sambungan gas rumah tangga tersebut memiliki tantangan yang cukup besar karena perlu perhitungan bisnis sesuai kondisi geografis kabupaten yang akrab disapa Benuo Taka itu.
Pemerintah kabupaten menargetkan masyarakat yang mendapat layanan sambungan gas rumah tangga bisa mencapai 80 persen, jelas dia, atau diproyeksikan sekitar 36 ribu sambungan jargas.
"Saat ini, warga yang sudah dapat layanan jargas sekitar 18 persen," tambahnya.
Kabupaten Penajam Paser Utara mendapat kuota sambungan gas rumah tangga dari Kementerian ESDM pada 2018 dan 2019 dengan total 9.365 sambungan jargas di Kecamatan Penajam dan Kecamatan Waru.
Pemerintah kabupaten mempermudah perizinan untuk mendukung pembangunan sambungan gas rumah tangga, sebagai bagian dari program konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan bahan bakar minyak (BBM), kata Sodikin.(Adv)