Samarinda (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur (Kaltim) Jaya Mualimin mengungkapkan kekhawatiran atas tingginya angka depresi di wilayah itu, yang saat ini menduduki peringkat ketiga secara nasional.
"Angka depresi di Kaltim ini nomor tiga di nasional, ini tentu menjadi perhatian serius bagi kita semua," ujar Jaya Mualimin di Samarinda, Kamis.
Ia menekankan pentingnya menjaga kesehatan mental, terutama dalam kondisi dunia yang penuh ketidakpastian saat ini. Menurutnya, ketidakpastian global dapat memicu berbagai tekanan yang berpotensi mengganggu kesehatan mental.
Oleh karena itu pihaknya meminta seluruh jajaran dari tingkat puskesmas hingga RSUD terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kebahagiaan dan pengelolaan stres dengan baik.
"Di tengah kondisi dunia yang sulit diprediksi dan penuh gejolak ini, kemampuan kita mengelola hidup dengan tenang, nyaman, dan membangun komunikasi yang baik dengan diri sendiri menjadi kunci. Jangan biarkan diri kita terus merasa tidak puas," tegasnya.
Lebih lanjut Jaya menyoroti pentingnya komunikasi yang sehat, baik di dalam keluarga maupun dengan lingkungan sosial. Menurutnya, perbaikan komunikasi di ranah keluarga menjadi salah satu faktor krusial dalam mencegah masalah kesehatan mental.
"Dengan berinteraksi dan saling membantu, kita bisa mengurangi faktor risiko penyakit yang pengobatannya cukup sulit," ucapnya.
Dalam upaya mendekatkan layanan kesehatan mental kepada masyarakat, Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Atma Husada Mahakam Samarinda berpartisipasi dalam Kaltim Fair 2025 di Big Mall Samarinda pada 16-20 April 2025 guna memberikan edukasi dan layanan skrining kesehatan jiwa secara gratis kepada para pengunjung.
"Dalam kesempatan ini RSJD Atma Husada Mahakam hadir untuk memberikan layanan skrining kesehatan jiwa secara gratis," kata Jaya Mualimin.
Salah satu program unggulan yang diperkenalkan oleh RSJD Atma Husada Mahakam adalah Ketan Mas Rido yaitu program yang bertujuan membantu masyarakat mendeteksi secara dini masalah kesehatan mental, seperti gangguan cemas, depresi, hingga potensi keinginan mengakhiri hidup.
"Kami ingin menyampaikan eberanian seseorang untuk mengakui adanya permasalahan adalah setengah dari perjuangan untuk menyelesaikannya," ungkapnya.
Melalui Program Ketan Mas Rido, lanjutnya, RSJD Atma Husada Mahakam menyediakan sumber informasi dan dukungan bagi individu yang merasa menghadapi tantangan berat dalam hidupnya. Pesan utama yang disampaikan adalah bahwa individu yang mengalami masalah kesehatan mental tidaklah sendiri dan ada bantuan yang tersedia.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak ragu mengeksplorasi lebih lanjut tentang apa yang bisa Ketan Mas Rido lakukan," ucap Jaya. Ia berharap partisipasi aktif masyarakat dalam memanfaatkan layanan yang disediakan dapat menekan angka depresi di Kaltim.