Balikpapan (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) menegaskan terus meningkatkan pengawasan atas mutu dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) di seluruh Pulau Kalimantan.
"Kami akan terus tingkatkan pengawasan atas mutu dan distribusi BBM di seluruh Kalimantan untuk beri jaminan kepada konsumen," ujar Humas PT Pertamina Patra Niaga Region Kalimantan Edi Mangun di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Kamis.
Sebelumnya, sekira tiga pekan lalu atau menjelang hari raya Idul Fitri 1446 Hijriah, sejumlah kendaraan masyarakat di Kota Balikpapan dan Kota Samarinda, terutama roda dua atau motor, mengalami gangguan mesin dalam waktu yang relatif bersamaan.
Ketika dibawa ke bengkel untuk dilakukan perbaikan, hampir semua kendaraan tersebut diidentifikasi mekanik mengalami masalah dengan bahan bakarnya.
"Kami sebagai penyedia dan penyalur BBM Pertamina sangat berkepentingan dengan fenomena itu" jelasnya.
Kemudian PT Pertamina (Persero) juga menyediakan bengkel khusus untuk melayani keluhan pelanggan atas performa kendaraan, lanjut dia, seusai mengisi BBM di stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU).
Baca juga: Pertamina buka bengkel khusus layani kendaraan bermasalah usai isi BBM
“Kami sediakan di 10 kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Timur, terutama di Kota Balikpapan, Samarinda dan Kota Bontang," tambahnya.
Ketiga kota tersebut yang memiliki jumlah SPBU paling banyak, ujar dia, selain itu tentu juga memiliki populasi kendaraan bermotor paling banyak.
Untuk cara mendapatkan layanan di bengkel khusus dan lokasi bakal segera disampaikan, karena saat ini PT Pertamina Patra Niaga sedang melakukan proses penyediaan bengkel-bengkel tersebut.
Pertamina memastikan pelayanan kepada masyarakat tetap optimal dan semua keluhan ditindaklanjuti secara profesional, jelas dia, serta pengadaan bengkel khusus dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan mengacu pada tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG).
Bengkel khusus tersebut juga memberikan layanan profesional, terpercaya, dan konsumen akan mendapatkan kejelasan atas masalah yang dialami kendaraannya, sekaligus juga solusi, demikian Edi Mangun.
Baca juga: Disperindagkop Kaltim catat 650 warga terdampak dugaan BBM tercemar