Balikpapan (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan memastikan kecukupan pasokan avtur untuk mendukung operasional penerbangan haji 2025. Avtur telah disiapkan untuk mendukung penerbangan di Bandara Sepinggan Balikpapan dan Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin, dua embarkasi haji utama di Kalimantan.
Humas Pertamina Patra Niaga Kalimantan, Edi Mangun, menyebutkan bahwa Pertamina memproyeksikan kenaikan penjualan avtur selama musim haji sebesar 7,6 persen di Sepinggan dan 11,7 persen di Syamsuddin Noor dibandingkan dengan rata-rata harian normal.
“Kami telah memastikan ketersediaan stok dan distribusi avtur berjalan lancar untuk mendukung operasional penerbangan haji di kedua bandara. Pertamina berkomitmen penuh dalam menyukseskan perjalanan ibadah haji tahun ini,” kata Edi, Kamis.
Pertamina juga telah menyiapkan stok avtur setiap harinya minimal cukup untuk 6 hari di Bandara Sepinggan Balikpapan dan Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin, memastikan pasokan tetap stabil selama musim haji.
Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan berkoordinasi dengan pihak bandara, maskapai, dan otoritas haji untuk memantau kebutuhan avtur secara real-time serta mengantisipasi lonjakan permintaan.
Pelayanan penerbangan haji terbagi dalam dua tahap, yaitu keberangkatan, yang berfokus pada pengisian avtur bagi pesawat yang membawa jamaah ke Arab Saudi. Tahap kedua kepulangan, yang memastikan pasokan avtur tetap tersedia bagi penerbangan jamaah kembali ke Indonesia.
Secara nasional, terdapat 13 bandara embarkasi haji, dengan dua di antaranya berada di Kalimantan. Kesiapan avtur di Sepinggan dan Syamsuddin Noor menjadi bagian dari upaya Pertamina dalam mendukung kelancaran logistik energi bagi jutaan jemaah haji Indonesia.
“Dengan kesiapan ini, Pertamina Patra Niaga Kalimantan tidak hanya berkontribusi pada sektor ekonomi melalui peningkatan penjualan avtur, tetapi juga turut serta dalam keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji 2025,” demikian Edi.
Garuda Indonesia dan Lion Air menjadi operator utama penerbangan haji 2025, termasuk dua embarkasi dari Balikpapan dan Banjarmasin. Garuda mengoperasikan 13 pesawat berbadan lebar dari jenis Boeing 777-300ER, Airbus A330-900neo, dan Airbus A330-300, sementara Lion Air menggunakan Airbus A330 untuk melayani jamaah. Pemilihan pesawat tersebut karena kapasitasnya besar dan jangkauan jauh sehingga penerbangan bisa langsung ke Madinah dan Jeddah tanpa perlu transit.
Konsumsi bahan bakar pesawat berbadan lebar yang digunakan dalam penerbangan haji cukup signifikan. Boeing 777-300ER menghabiskan sekitar 6.500–7.000 liter avtur per jam, Airbus A330-900neo lebih efisien dengan konsumsi 5.500–6.000 liter per jam, sementara Airbus A330-300 pada 5.000–5.500 liter per jam. Faktor beban pesawat, rute penerbangan, dan kondisi cuaca mempengaruhi efisiensi bahan bakar.