Balikpapan (ANTARA) - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Malaysia dari Batalyon Zeni Tempur 8/Sakti Mandraguna (Yonzipur 8/SMG) asal Makassar menggagalkan upaya penyelundupan minuman keras ilegal dari Malaysia ke Indonesia.
”Kami sita minuman keras jenis bir merek Huster dalam kemasan botol dan kaleng seluruhnya 360 botol dan kaleng, dari seorang warga sipil pada Selasa 15/3,” kata Komandan Satgas (Dansatgas) Pamtas RI–Mly Yonzipur 8/SMG, Letnan Kolonel Corps Zeni (Letkol CZI) Imam Subekti, Rabu.
Ia menambahkan, patroli dari Pos Komando Taktis (Poskotis) di dekat Kota Malinau berkekuatan 12 personel yang dipimpin Letnan Satu (Lettu) CZI Junardi menghentikan mobil minibus Daihatsu Xenia yang dikemudikan D (39) di Jalan Malinau-Desa Salap, Kecamatan Malinau Utara pada Selasa dinihari.
Dari pemeriksaan kendaraan, personel patroli menemukan miras yang taruh di belakang mobil berpelat nomor polisi KU 8189 SA tersebut. D tidak dapat memperlihatkan izin-izin yang diperlukan untuk mengangkut minuman keras tersebut.
D sendiri mengaku warga Desa Tumatalas, Kecamatan Lumbis Ogong, Kabupaten Nunukan, wilayah yang berbatasan langsung dengan negara bagian Sabah, Malaysia.
Menurut Imam Subekti, dari hasil interogasi awal, diketahui bahwa miras tersebut dibeli D dari daerah Mansalong, Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan, dan rencananya akan diedarkan di wilayah Malinau.
”Miras itu rencananya akan dijual kepada Saudari DS dan Saudari BL di Malinau,” katanya.
Imam Subekti menuturkan barang bukti saat ini diamankan di Pos Kotis Satgas Pamtas Yonzipur 8/SMG dan akan segera diserahkan kepada pihak kepolisian selaku aparat yang berwenang untuk melakukan proses hukum lebih lanjut.

Pada kesempatan ini juga Imam Subekti menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada anak buahnya yang sudah menjalankan tugas dengan penuh tanggungjawab.
“Tugas pengamanan perbatasan tidak hanya menjaga patok dan jalur lintas negara, namun juga mencegah masuknya barang-barang ilegal yang dapat merusak generasi bangsa. Kami akan terus meningkatkan intensitas pengawasan demi menjaga stabilitas keamanan di wilayah perbatasan,” tegasnya.
Sementara itu, dari markasnya di Balikpapan, Kodam VI/Mulawarman selaku pemangku wilayah militer Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, juga Kalimantan Selatan, akan terus mendukung pelaksanaan tugas pengamanan wilayah perbatasan melalui penguatan personel, pembinaan teritorial, serta kerja sama dengan aparat penegak hukum dan masyarakat setempat.