Balikpapan (ANTARA) - Komando Daerah Militer (Kodam) VI/Mulawarman terus memperkuat postur pertahanan di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai bagian dari upaya terstruktur dan terpadu dalam mendukung pembangunan dan keamanan ibu kota negara baru.
"Seluruh langkah penguatan tersebut dilakukan sesuai dengan strategi besar yang telah dirancang oleh Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI)," kata Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, di Balikpapan Rabu (16/4).
Ia mengemukakan, pihaknya hanya menjalankan peran sebagai pelaksana teknis di lapangan, dengan seluruh konsep pengamanan, pengerahan personel, dan distribusi alat utama sistem persenjataan (alutsista) tetap berada dalam koridor kebijakan strategis dari Mabes TNI.
“Kami tidak berjalan sendiri, semua konsep pengamanan, termasuk penggunaan alutsista, sudah dirancang oleh Mabes TNI, tugas kami di daerah hanya melaksanakan sesuai arahan dan kemampuan yang ada,” jelasnya.
Rudy juga menjelaskan bahwa penguatan postur pertahanan di wilayah IKN dilakukan secara bertahap dengan mengacu pada dinamika pembangunan kawasan dan kebutuhan riil di lapangan.
"Untuk saat ini, Kodam VI/Mulawarman masih mengandalkan sistem pengamanan fisik, sembari terus mengembangkan struktur kekuatan pertahanan yang lebih permanen dan terintegrasi," ujarnya.
Menurut Rudy, pembangunan postur kekuatan ini tidak hanya melibatkan penguatan sarana dan prasarana pertahanan, namun juga mencakup peningkatan kapabilitas personel, penguasaan medan, hingga sinergi dengan komponen pertahanan lainnya seperti Polri dan pemerintah daerah.
“Postur kekuatan di kawasan IKN terus kami bangun secara bertahap sesuai perencanaan. Fokus utama kami adalah memastikan keamanan kawasan tetap terjaga, termasuk dari sisi fisik dan personel,” tuturnya.
Sementara itu, dalam konteks kesiapan alutsista, Rudy menyatakan bahwa pihaknya akan mengoptimalkan perlengkapan dan persenjataan yang telah tersedia di wilayah komando.
Ia juga menekankan bahwa setiap penambahan atau pergeseran alutsista harus melewati kajian komprehensif yang melibatkan Mabes TNI.
“Kami siap mendukung IKN dengan alutsista yang ada. Namun, semuanya tetap mengacu pada rencana pusat. Kodam VI/Mulawarman hanya bertindak sebagai pelaksana di lapangan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Rudy mengatakan pendekatan pertahanan di kawasan IKN juga akan mempertimbangkan tantangan-tantangan baru yang muncul seiring percepatan pembangunan.
Menurutnya berbagai ancaman non-konvensional seperti sabotase infrastruktur vital, ancaman siber, dan disinformasi juga menjadi bagian dari skenario pengamanan menyeluruh yang tengah dirumuskan bersama.
“Kami tidak hanya bicara soal kekuatan fisik atau jumlah personel, tetapi juga bagaimana mengintegrasikan sistem pertahanan ke dalam konsep kota masa depan yang cerdas, modern, dan tangguh terhadap berbagai ancaman,” tuturnya.
"Dengan penguatan postur pertahanan dan sinergi yang terus ditingkatkan, Kodam VI/Mulawarman berharap dapat menjadi benteng pertahanan yang kokoh bagi IKN serta menjadi simbol kesiapan TNI dalam mengawal kepentingan strategis bangsa di masa depan," kata Rudy.