Samarinda (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Rahmat Ramadhan menegaskan komitmen pemerintah provinsi untuk segera memperbaiki fasilitas sekolah yang terdampak musibah kebakaran.
"Kami telah melakukan kunjungan di SMA Negeri 9 Samarinda yang merupakan tindak lanjut atas insiden kebakaran yang melanda ruang perpustakaan sekolah tersebut beberapa waktu lalu," ujarnya di Samarinda, Senin.
Rahmat mengungkapkan bahwa Disdikbud Kaltim mengalokasikan anggaran untuk perbaikan fasilitas yang dinilai vital bagi kelancaran proses pendidikan di sekolah itu.
"Perpustakaan merupakan jantung dari kegiatan belajar mengajar, dan kami berkomitmen untuk segera memulihkan fasilitas ini," ujar Rahmat.
Menanggapi musibah kebakaran di lingkungan sekolah, Rahmat juga mengingatkan pihak sekolah untuk secara rutin melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan instalasi listrik. Keamanan dan kenyamanan proses belajar mengajar adalah prioritas utama Disdikbud Kaltim dan tidak ingin kejadian serupa terulang kembali.
Sejalan dengan upaya perbaikan infrastruktur sekolah yang terdampak bencana, Disdikbud Kaltim juga memberikan perhatian serius pada peningkatan infrastruktur sekolah di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Peningkatan dan rehabilitasi infrastruktur di daerah 3T menjadi fokus pihaknya, terutama pada bangunan sekolah dan kualitas guru. Langkah krusial seiring dengan perkembangan Kaltim sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN) yang menuntut kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni di seluruh wilayah, termasuk daerah 3T.
Peningkatan kualitas SDM tenaga pendidik di wilayah 3T juga menjadi perhatian utama agar tidak tertinggal dalam menghadapi potensi lonjakan arus pendatang seiring perkembangan IKN.
Selain infrastruktur fisik, Disdikbud Kaltim juga berupaya meningkatkan akses internet di wilayah 3T melalui kolaborasi dengan kementerian terkait. Peningkatan akses internet dinilai penting untuk mengimbangi perkembangan informasi melalui media sosial agar anak-anak di wilayah 3T tidak tertinggal.
Disdikbud Kaltim menyadari adanya kesulitan akses internet di beberapa wilayah 3T, seperti di Long Apari hingga Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu, di mana sinyal internet seringkali sulit dijangkau. Oleh karena itu, upaya untuk memperluas jangkauan internet di wilayah 3T terus diupayakan.