Balikpapan (ANTARA) - Proses identifikasi jenazah korban terakhir kecelakaan laut Kapal Motor Penumpang (KMP) Muchlisa di perairan Penajam Paser Utara (PPU) dinyatakan tuntas oleh tim identifikasi korban bencana (Disaster Victim Identification/DVI) Polda Kalimantan Timur.
"Proses identifikasi dilakukan sesuai standar internasional berdasarkan Interpol DVI Guideline, menggunakan data primer dan pemeriksaan antemortem serta postmortem," kata Kabid Dokkes Polda Kaltim Kombes Pol Nelson Situmorang dalam jumpa pers, di RS Bhayangkara Balikpapan,Rabu (7/5).
Ia menjelaskan bahwa pencocokan data dilakukan secara menyeluruh, melibatkan tim Inafis yang menggunakan sistem identifikasi portabel dan tim forensik RS Bhayangkara.
Hasilnya, jenazah dinyatakan identik dengan Kahayu berdasarkan ciri-ciri fisik seperti tanda lahir dan bekas luka yang diketahui keluarga.
“Semua tahapan dilalui dengan ketelitian,” ujarnya.
Kombes Nelson menyampaikan bahwa proses tersebut juga melibatkan koordinasi intensif antara tim DVI, keluarga, serta perusahaan tempat korban bekerja.
Dikemukakannya, berdasarkan hasil identifikasi bahwa jasad itu benar adalah Kahayu Mutiara Purwati (22), kru kapal yang sebelumnya dinyatakan hilang sejak insiden tenggelamnya kapal tersebut pada Minggu (4/5), jenazah ditemukan dalam kondisi utuh di kedalaman 12 meter di area kardek kapal.
Penemuan jenazah Kahayu sekaligus menandai berakhirnya operasi SAR gabungan yang telah berlangsung selama tiga hari. Sebelumnya, jenazah korban lain bernama Ilham ditemukan di kamar istirahat dek atas kapal.
Usai pemulasaran, jenazah Kahayu diserahkan kepada pihak keluarga sekitar pukul 16.36 WITA di RS Bhayangkara Balikpapan.
Tim DVI turut menyerahkan dokumen resmi kematian sebagai bagian dari prosedur penanganan korban bencana.
“Penyerahan ini bagian dari tanggung jawab moral dan profesional kami,” ujar Nelson.
Pihak keluarga dijadwalkan akan memulangkan jenazah ke kampung halaman di Kudus, Jawa Tengah, keesokan harinya.
“Atas nama Polda Kalimantan Timur, kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam,” tutupnya.