Balikpapan (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat guna menciptakan lingkungan sekolah yang aman, sehat, dan berintegritas.
"Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) saat upacara Hardiknas pagi tadi," ujar Kepala Disdikbud Balikpapan Irfan Taufik.
Irfan mengemukakan pelibatan BPBD itu merupakan langkah nyata perbaikan kualitas tempat pendidikan di Kota Balikpapan.
“Itu merupakan bukti komitmen kami untuk mewujudkan sekolah yang tidak hanya menjadi tempat belajar, tapi juga tempat yang aman dan mendukung tumbuh kembang anak-anak dengan baik,” katanya.
Menurut Irfan, kerja sama itu bertujuan memberikan edukasi dan pelatihan kebencanaan kepada siswa dan guru agar sekolah dapat lebih siap menghadapi potensi bencana.
BPBD akan membantu sekolah-sekolah dalam menyusun sistem kesiapsiagaan bencana yang komprehensif dan efektif.
Irfan mengatakan akan terdapat Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di setiap sekolah.
“Dengan dukungan dari BPBD, kami berharap sekolah-sekolah di Balikpapan siap menghadapi segala kemungkinan bencana. Keamanan di sekolah sangat penting untuk memberikan rasa aman bagi siswa dan tenaga pendidik,” katanya.
Selain BPBD, Disdikbud juga melakukan penandatanganan MoU dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Balikpapan dalam mendukung program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah-sekolah.
Baca juga: Gubernur Kaltim soroti pendidikan sebagai tonggak kemajuan daerah
Irfan menjelaskan, program itu bertujuan untuk membina dan mendampingi sekolah-sekolah agar memenuhi standard kesehatan, yang mencakup kebersihan lingkungan serta pola hidup sehat di semua jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMP.
“Kesehatan anak-anak adalah prioritas utama. Sekolah yang sehat bukan hanya tentang fasilitas fisik yang memadai, tetapi juga menciptakan budaya hidup sehat yang diterapkan sejak dini,” ujar Irfan.
Selain itu, Irfan menambahkan, Disdikbud juga menjalin kerja sama dengan Inspektorat Kota Balikpapan yang bertujuan untuk meningkatkan integritas di lingkungan pendidikan.
Dia memaparkan Balikpapan mencatatkan skor 72,51%, yang merupakan yang tertinggi di Kalimantan Timur mengacu pada hasil Survei Penilaian Integritas (SPI),
Namun, skor tersebut masih perlu ditingkatkan. Inspektorat akan mendampingi sekolah-sekolah dalam memperkuat nilai-nilai kejujuran dan integritas, mencakup seluruh elemen pendidikan, dari kepala sekolah, guru, hingga siswa.
“Integritas adalah fondasi yang tidak bisa ditawar lagi dalam dunia pendidikan. Kami ingin sekolah-sekolah di Balikpapan menjadi tempat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan tanggung jawab,” kata Irfan.
Ia melanjutkan, di luar kerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Pemkot Balikpapan juga menjalin kolaborasi dengan pihak swasta untuk memperluas akses teknologi di sekolah-sekolah.
"Melalui kolaborasi lintas sektor ini, kami harap dapat menciptakan sekolah yang aman, sehat, dan berintegritas. Ini merupakan langkah besar untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak," demikian Irfan.
Baca juga: Pemerintah renovasi puluhan ribu sekolah peringati Hari Pendidikan Nasional