Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memastikan stok dan harga bahan pokok (bapok) aman dan terkendali menghadapi Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
"Secara umum, stok bapok di Kaltim aman dan terkendali dengan rata-rata ketahanan selama satu bulan," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM (Disperindagkop) Kaltim Heni Purwaningsih di Samarinda, Selasa.
Meskipun sebagian besar kebutuhan bapok di Kaltim dipasok dari luar daerah, berbagai upaya telah dilakukan untuk memastikan kelancaran distribusi dan stabilisasi harga.
Disperindagkop bersama instansi terkait dan para pemangku kepentingan melakukan pemantauan intensif di pasar tradisional, ritel modern, dan gudang distributor. Hingga Desember 2024, tercatat 390 kegiatan pasar murah dan operasi pasar telah dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota di Kaltim.
Pemerintah memberikan subsidi ongkos angkut untuk komoditas tertentu dari daerah produsen ke Kaltim guna menekan disparitas harga. Pemprov Kaltim menjalin kerja sama dengan daerah pemasok bapok seperti Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Kabupaten Blitar.
Dinas Perindagkop memberikan pembinaan kepada pelaku usaha untuk mencegah penimbunan dan spekulasi harga.
"Kami juga telah membentuk Kios Siap Jaga Harga dan Pasokan (SIGAP) di Pasar Segiri Samarinda dan segera direplikasi di pasar lainnya," tambah Heni.
Kios SIGAP ini menyediakan bapok dengan harga terjangkau untuk masyarakat. Selain itu, program SIGAP Mobile juga diluncurkan untuk melaksanakan operasi pasar secara rutin diberbagai lokasi.
Terkait inflasi, Heni menyebutkan bahwa inflasi Kaltim pada November 2024 tercatat sebesar 0,08 persen secara bulanan (mtm) dan 1,54 persen secara tahunan (yoy). "Angka ini relatif terkendali dan tidak jauh berbeda dengan inflasi nasional," ujarnya.
Beberapa komoditas yang menyumbang inflasi di Kaltim antara lain beras, bawang merah, dan ikan layang.
Menjelang Tahun Baru 2025, Disperindagkop Kaltim terus mengintensifkan operasi pasar murah, pemantauan stok dan pasokan, serta kelancaran distribusi.
"Kami juga akan terus melakukan komunikasi publik yang efektif untuk memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat," pungkas Heni.