Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menggelar upacara khusus penghormatan terakhir terhadap jenazah mantan Gubernur Kaltim Dr Yurnalis Ngayoh di rumah Duka Jl. Lai Kecamatan Samarinda Ulu, sebelum diberangkatkan di tempat pemakaman.
Yurnalis Ngayoh meninggal dunia di Samarinda pada Senin 8 Februari 2021 dan dimakamkan di Pemakaman Katolik Sungai Siring Samarinda.
Karena situasi pandemi COVID-19, pemberangkatan pemakaman jenazah mantan Sekretaris Daerah Kutai (Kutai Kartanegara sekarang) ini tidak bisa diikuti oleh para pejabat Pemprov Kaltim.
“Kami-kami yang saat ini masih bertugas di Pemprov Kaltim sangat mengenal pribadi beliau yang ramah, sederhana, selalu melayani dengan senyum kepada siapa saja meski staf biasa,” kenang HM Syafranuddin, Kepala Biro Humas Kaltim.
Saat mendampingi Wagub H Hadi Mulyadi yang hadir mewakili Gubernur Isran Noor dan Pemprov Kaltim, pria yang akrab disapa Ivan ini mengaku punya kesan khusus dengan almarhum, suami Helena Nontje.
“Kediaman kami berdekatan sekali di Tenggarong, bahkan Ibu Helena adalah guru saya sewaktu di SMA Negeri 1 Tenggarong,” ungkapnya, Rabu.
Saat menjadi pegawai Pemda Kutai, ia mengaku sering bertemu almarhum, ayah dari Adrianus Inu N, Irene Yuriantini, Victor A Yulian dan Ayang Victoria Meity ini, terlebih ketika kunjungan kerja ke Kutai.
“Yang lebih berkesan llagi saat kami sama-sama kuliah S2 di Universitas Wijaya Putra Surabaya. Pak Ngayoh saat itu kalau nggak salah sudah Wagub, tapi beliau tak menunjukan seorang Wagub. Kalau masuk ruang kuliah tepat waktu, aktif dan mengerjakan tugas sendiri layaknya mahasiswa lainya,” ungkap Ivan seraya menambahkan keluarga Pak Yurnalis Ngayoh semuanya ramah dan nggak pernah marah dengan orang.
Ivan mengaku senang bisa hadir di pemberangkatan jenazah Yurnalis Ngayoh, bahkan ia tak henti-hentinya menatap gambar Helena Nontje yang baru ia ketahui telah meninggal dunia.
“Ibu Helen, lembut sekali dalam menyampaikan pelajaran, sama dengan Pak Ngayoh,” bebernya seraya memegang peti jenazah almarhum Yurnalis Ngayoh yang sudah tertutup Bendara Merah Putih.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kaltim AFF.Sembiring mengatakan Dr.Yurnalis Ngayo merupakan putra terbaik Kaltim.
Yurnalis Ngayoh merupakan putra kelahiran Barong Tongkok Kabupaten Kutai Barat 2 Juli 1942.
"Kita kehilangan putra terbaik Kaltim. Atas nama Pemprov Kaltim merasa kehilangan sosok yang teladan dan sangat baik kepada siapa saja," kata Sembiring.
Semasa hidup beliau (Yurnalis Ngayoh) lanjut Sembiring, telah mengabdikan diri di pemerintahan bekerja dengan tekun dan bertanggung jawab, pribadinya sangat bersahaja dan sabar.
"Semasa kepemimpinannya, maupun dalam pergaulan di masyarakat, nyaris tidak pernah marah dan sangat menghargai teman dan bawahan. Karena itu beliau dipercaya dan mendapat banyak amanah untuk menduduki berbagai jabatan, hingga pejabat tinggi, dan puncaknya adalah sebagai Gubernur Kaltim yang ke-10," paparnya.
Sembiring menambahkan kepergian Yurnalis Ngayoh tentu tidak bisa dilupakan siap pun. Selain pernah memimpin Kaltim, beliau adalah tokoh masyarakat, seorang petinggi dan sangat disegani kerena kesederhanaannya.
"Yang tidak bisa kita lupakan adalah beliau itu tokoh sederhana dan panutan. Beliau patut dan pantas dijadikan seorang pahlawan. Dan kita kehilangan putra terbaik Kaltim," kata Sembiring.