Penajam (ANTARA) - Kecamatan Babulu berpotensi dikembangkan menjadi kawasan pertanian dengan kepindahan Ibu Kota Negara Indonesia dari Jakarta ke wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara di Provinsi Kalimantan Timur.
"Babulu memiliki peluang besar untuk pengembangan pertanian berkelanjutan di ibu kota negara baru" kata Anggota DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara, Syamsuddin Alie ketika dihubungi, Jumat.
Presiden Joko Widodo mengumumkan ibu kota negara akan dipindah, yakni sebagian di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
Wilayah Babulu yang memiliki lahan persawahan seluas lebih kurang 8.000 hektare merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Kecamatan Babulu menurut Syamsuddin Alie, berpotensi menajdi kawasan pertanian, jika diperlukan luasan lahan persawahan di wilayah Babulu ditingkatkan.
Di wilayah Babulu lanjut politisi Partai Bulan Bintang (PBB) tersebut, memiliki potensi untuk pengembangan dan peningkatan lahan pertanian di ibu kota negara baru.
"Kalau untuk bangunan fisik ibu kota negara, Kabupaten Penajam Paser Utara masih punya lahan di wilayah lain, jangan sampai mengganggu daerah pertanian," Ujar Syamsuddin Alie.
"Ribuan hektare sawah yang ada di Kecamatan Babulu diharapkan tidak terdampak terhadap pembangunan ibu kota negara, karena Babulu tercatat sebagai lumbung pangan" ucapnya.
Namun potensi pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara belum bisa optimal, karena terkendala sarana dan prasarana irigasi untuk pengairan ribuan hektare lahan pertanian.
Untuk itu Syamsuddin Alie meminta, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur segera mewujudkan pembangunan Bendungan Lambakan di Long Kali, Kabupaten Paser.
"Bendungan Lambakan itu, bisa dijadikan sebagai sumber pengairan lahan persawahan dan air baku pengolahan air bersih di ibu kota negara baru," jelasnya.
Babulu berpotensi jadi kawasan pertanian di ibu kota baru
Jumat, 13 September 2019 16:33 WIB
Babulu memiliki peluang besar untuk pengembangan pertanian berkelanjutan di ibu kota negara baru