Penajam Paser Utara (ANTARA) - Dewan Perwalian Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara, menilai pembangunan bendung gerak Sungai Talake Kabupaten Paser sangat penting, untuk membantu petani dua kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, sebagai sumber air irigasi lahan persawahan.
"Bendung gerak Sungai Talake pengaruh pada peningkatan hasil panen petani dua kabupaten," jelas anggota DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara Nanang Ali di Penajam, Sabtu.
Keberadaan bendung gerak Sungai Talake menjadi salah satu solusi mengatasi persoalan pengairan lahan pertanian dua kabupaten yakni Kabupaten Paser dan terutama di Kabupaten Penajam Paser Utara dan khususnya di Kecamatan Babulu.
"Kami harap pembangunan bendung gerak Sungai Talake cepat direalisasikan agar petani dapat sumber air untuk irigasi," ujarnya.
Bendung gerak Sungai Talake, menjadi satu-satunya solusi, lanjut dia, untuk bisa mengatasi kurangnya pasokan air lahan persawahan sehingga hasil panen maksimal.
Kendala utama pertanian di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara adalah masalah pengairan, karena selama ini lahan persawahan mengandalkan air hujan atau sawah tadah hujan.
"Jika musim hujan lama, petani bisa tanam padi tiga kali setahun, sedangkan saat kemarau hanya bisa tanam sekali atau dua kali, bahkan sering gagal panen," kata Nanang Ali.
Lokasi bendung gerak Sungai Talake yang pembebasan lahan telah dilakukan pada 2020, dengan luas 74,307 hektare tersebut mencakup Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser dengan perkiraan anggaran lebih kurang Rp759,8 miliar.
Bendung gerak Sungai Talake sangat penting bagi petani, menurut anggota DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara Sujiati, untuk sumber air irigasi lahan persawahan di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser.
Keberadaan bendung gerak Sungai Talake berpengaruh besar pada peningkatan hasil panen petani, timpal dia lagi, karena selama ini pengairan sawah petani menggunakan sistem tadah hujan.
Pembangunan infrastruktur penyangga Kota Nusantara juga harus diperhatikan pemerintah pusat, dengan adanya bendung gerak Sungai Talake menjadi penunjang pertanian dua kabupaten dan dapat membantu memenuhi kebutuhan pangan ibu kota Indonesia, demikian Sujiati. (Adv)