Samarinda (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas'ud menekankan bahwa Program Gratis Pol yang memberikan kebebasan biaya uang kuliah tunggal (UKT) dari jenjang strata 1 hingga strata 3 sebagai kunci untuk menghapus angka kemiskinan di daerah tersebut.
"Pendidikan merupakan kunci utama dalam memutus rantai kemiskinan dan kebodohan," ujar Rudy dalam pidatonya di hadapan para wisudawan, orang tua, dan civitas akademika Unmul di Samarinda, Sabtu.
"Para intelektual muda yang hadir hari ini adalah kebanggaan kami. Saat ini, baru 12 persen masyarakat Kalimantan Timur yang mengenyam pendidikan tinggi. Ke depan, melalui program 'Gratis Pol', kami memberikan pendidikan terbaik untuk seluruh anak Kalimantan Timur," ujar Rudy.
Program tersebut, lanjut Rudy adalah upaya untuk mencetak generasi-generasi emas. Baginya, Pemprov Kaltim tidak boleh gagal dalam menyiapkan generasi emas.
Gubernur itu juga menyinggung berbagai tantangan yang dihadapi mahasiswa selama proses perkuliahan, di mana tidak sedikit yang terhenti di tengah jalan.
Ia berkaca pada pengalamannya sendiri saat berkuliah pada tahun 1999, di mana banyak rekannya yang tidak mampu menyelesaikan studi S1 meskipun tidak ada halangan berarti.
"Bagaimana pun, bagi kami pendidikan tetaplah menjadi prioritas utama," katanya.
Ia mengutip tiga kewajiban terhadap ilmu pengetahuan, yaitu mengejarnya hingga akhir hayat, mengamalkannya agar bermanfaat, dan menyampaikannya agar menjadi syafaat.
Sebagai alumni Unmul dengan latar belakang pendidikan di bidang ekonomi hingga meraih gelar doktoral, Rudy mengaku memahami kondisi perekonomian Kalimantan Timur.
Ia menyadari potensi sumber daya alam yang melimpah, namun mengingatkan untuk tidak hanya mengandalkan sumber daya alam, melainkan membangun daerah dengan mengandalkan sumber daya manusia.
"Kalimantan Timur akan menjadi Ibu Kota Nusantara, dan kita harus menyiapkan generasi emas untuk menjadi pelaku, bahkan pemain andalan di daerah ini," ungkapnya.
Rudy menekankan bahwa kekayaan alam Kalimantan Timur tidak akan berarti tanpa masyarakat yang pintar dan hebat.
Ia berpesan kepada para wisudawan bahwa kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh ilmu pendidikan yang didapatkan di bangku kuliah, melainkan juga oleh kemampuan membangun relasi dan pembawaan diri.
Selain menggratiskan UKT bagi yang melanjutkan kuliah, Pemprov Kaltim juga menyiapkan fasilitas pendukung pendidikan lainnya, seperti asrama mahasiswa dengan kapasitas sekitar 500 tempat tidur untuk mahasiswa Unmul.
Rudy Mas’ud juga menyoroti kebutuhan tenaga kesehatan di Kalimantan Timur dan menyatakan komitmen untuk membangun dua rumah sakit bertipe B tahun ini, dengan harapan dapat ditingkatkan menjadi tipe A. Pemprov juga menyiapkan rumah sakit praktik untuk Fakultas Kedokteran Unmul.