Samarinda (ANTARA) - Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Isran Noor berharap Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melakukan evaluasi kebijakan terhadap sewa lahan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) agar menarik minat investor.
Kepala Biro Humas Setda Kaltim HM Syafranuddin di Samarinda, Kamis menerangkan gubernur minta sewa lahan di KEK MBTK ditiadakan untuk sementara waktu hingga perusahaan yang berinvestasi benar-benar eksis dalam berusaha.
Harapan itu dikemukakan gubernur, karena melihat KEK MBTK yang belum menarik minat investor, sementara dua KEK lain yang diresmikan Presiden Jokowi, dinilai berhasil.
“Memang ada beberapa hal yang menjadi kurang minatnya investor berusaha di KEK MBTK. Seperti belum adanya listrik, jalan serta telekomunikasi dan sewa lahan,” ungkap Jubir Pemprov Kaltim itu.
Ia menjelaskan jika sewa lahan bisa diberikan gratis dalam 5 hingga 10 tahun, maka biaya operasional bisa ditekan untuk sementara waktu, sehingga kegiatan perusahaan bisa berjalan.
Sementara itu, informasi yang didapat Pemprov Kaltim, PLN dalam waktu tidak lama akan memasang jaringan listrik ke KEK Maloy, namun terkendala lahan tower yang berada dalam kawasan sejumlah perusahaan.
Gubernur Isran, ujar Ivan sapaan akrabnya, berharap KEK Maloy dalam beberapa tahun ke depan benar-benar terwujud menjadi tempat investasi yang nyaman dan aman, sehingga membuka lapangan kerja bagi warga Kaltim terutama Kutim.
KEK MBTK diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 1 April 2019 bersamaan dengan KEK Bitung (Sulawesi Utara) dan KEK Morotai di Maluku Utara.