Samarinda (ANTARA) - Berdasarkan data Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), realisasi pendapatan triwulan I tahun 2019 mencapai Rp1,78 triliun atau 16,89 persen dari target penerimaan tahun 2019, terjadi kenaikan 5,03 persen ketimbang triwulan I-2018.
"Dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, maka realisasi pendapatan Kaltim mengalami peningkatan sebesar 5,03 persen (yoy)," ujar Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Kaltim Muhammad Nur di Samarinda, Kamis.
Berdasarkan disagregasinya, APBD dari sisi pendapatan Pemprov Kaltim masih didominasi oleh pendapatan transfer dengan pangsa 57,19 persen, disusul dengan pendapatan asli daerah (PAD) dengan andil 42,63 persen terhadap total realisasi pendapatan triwulan I-2019.
Menurutnya, faktor utama meningkatnya pendapatan di Pemprov Kaltim pada triwulan I -2019 adalah karena kenaikan pendapatan transfer yang tercatat mengalami kenaikan sebesar 15 persen (yoy).
Ia juga mengatakan bahwa realisasi belanja APBN untuk wilayah Kaltim pada triwulan I-2019 sebesar Rp1,14 triliun atau 12,67 persen dari total pagu belanja APBN untuk Kaltim. Untuk tingkat kabupaten/kota, maka Kota Samarinda memiliki pagu belanja APBN tertinggi dengan realisasi Rp403,13 miliar atau 11,63 persen dari total pagu belanja.
Dari sisi alokasi dana desa (DD), lanjutnya, Kaltim memperoleh DD sebesar Rp870,11 miliar yang tersebar di 841 desa/kampung. Sampai Mei 2019, realisasi DD tahap I yang disalurkan dari Rekening Kas Umum Negara (RKUN) ke Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) sebesar Rp174,02 miliar atau 20 persen dari total alokasi dana desa tahun 2019.
"Sementara itu, realisasi dana desa tahap LPP Kalimantan Timur Mei 2019 triwulan I yang telah disalurkan ke RKUD, senilai Rp36,29 miliar atau sebesar 4,17 persen dari total alokasi dana desa tahun 2019," kata Nur.
Realisasi pendapatan 2019 Kaltim naik 5,03 persen
Kamis, 27 Juni 2019 21:46 WIB