Balikpapan (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan menyatakan kawasan pesisir Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berpotensi mengalami pasang laut setinggi 2,9 meter di periode 21-30 April, sehingga warga setempat diimbau waspada terhadap dampaknya.
"Dampak yang ditimbulkan dari pasang laut antara lain banjir rob, aktivitas ekonomi warga terganggu, bahkan bisa membahayakan anak-anak yang bermain di pantai, sehingga orang tua diimbau waspada," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Diyan Novrida di Balikpapan, Minggu.
Ia merinci kawasan pesisir di Provinsi Kaltim meliputi perairan Balikpapan, yakni akan ada pasang setinggi 2,9 meter pada 29 dan 30 April, pukul 07.00 dan 08.00 Wita, sedangkan prakiraan surut terendah 0,1 meter pada 28 April sekira pukul 24.00 Wita.
Di perairan Balikpapan setidaknya terdapat empat kawasan yang terpengaruh langsung oleh pasang surut laut Balikpapan, yakni Samboja (Kabupaten Kutai Kartanegara) dan sekitarnya, Balikpapan itu sendiri, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser.
Di kawasan pesisir ini juga tersebar banyak tambak yang masih aktif, sehingga ketika ada pasang laut, maka dikhawatirkan budidaya warga baik udang, ikan, maupun kepiting di tambak bisa hilang akibat terdampak arus laut.
Pasang laut juga bisa mengganggu aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas sosial di kawasan pesisir, bahkan bisa jadi air laut masuk ke pemukiman warga yang dekat pantai, terlebih jika terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, maka air hujan yang seharusnya masuk laut akan tertahan yang kemudian menjadi banjir.
Peringatan dini juga disampaikan untuk warga di sejumlah kawasan pesisir lain, seperti di muara Sungai Mahakam (Pulau Nubi) dan sekitarnya, yakni pasang tertinggi diperkirakan pada 29 dan 30 April dengan ketinggian 2,9 meter pada pukul 07.00 Wita, surut terendah 0,2 meter pada 28 dan 29 April, pukul 01.00 Wita.
"Begitu pula di Muara Sungai Berau, pasang laut diperkirakan terjadi tiga hari pada 28 hingga 30 April dengan ketinggian 2,9 meter pada pukul 08.00 dan 09.00 Wita, sementara surut terendah 0,1 meter pada 27 hingga 29 April pada pukul 14.00 dan 15.00 Wita," ucap Diyan.