Mahulu, Kaltim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Pemkab Mahulu), Kalimantan Timur, berupaya melakukan percepatan pembangunan ekonomi dengan berbagai pola, di antaranya lewat pengembangan dan peningkatan transportasi yang terintegrasi antara sungai dan darat, hingga konektivitas dengan daerah di provinsi lain.
"Pemda Mahulu terus mendorong penguatan konektivitas wilayah melalui pengembangan sistem transportasi yang terintegrasi, karena transportasi merupakan faktor penting untuk memacu pertumbuhan ekonomi," kata Asisten II Setkab Mahulu Wenefrida Kayang di Ujoh Bilang, Mahulu, Minggu.
Karakter geografis Mahulu yang didominasi perbukitan dan aliran sungai (Sungai Mahakam dan sejumlah anak sungainya), menjadikan transportasi sebagai aspek vital dalam mendukung mobilitas penduduk serta distribusi barang dan jasa.
Oleh karena itu, interkoneksi transportasi memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara menyeluruh, karena tanpa ada transportasi yang baik, maka aktivitas akan terhambat.
Komitmen mewujudkan konektivitas wilayah melalui transportasi terintegrasi ini, telah dibuktikan melalui kajian yang dilakukan kerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Nasional (LPPM ITN) Malang, Jawa Timur.
Kajian tersebut merupakan lanjutan dari penyusunan dokumen Tata Ruang Transportasi Lokal (Tatralok) yang dikerjakan sebelumnya, dengan tujuan untuk menciptakan sistem transportasi berkelanjutan dan terintegrasi.
Baca juga: Pemkab Mahulu optimalkan CKG untuk tingkatkan kualitas hidup warga
'Kami harap kajian ini mampu memberikan arah yang jelas dalam perencanaan simpul dan jaringan trayek transportasi baik darat maupun sungai, karena layanan angkutan harus memenuhi prinsip kepastian, kelayakan, efisiensi, dan berkelanjutan," ujarnya.
Selain menyusun sistem trayek yang efisien, kajian ini juga dimaksudkan untuk menggali potensi pembukaan akses transportasi baru.
Sedangkan beberapa rencana trayek yang sedang dipertimbangkan antara lain trayek Ujoh Bilang – Kabupaten Malinau (Kalimantan Utara) melalui jalur Sumalindo, guna mempererat koneksi antar wilayah perbatasan.
Kemudian trayek Ujoh Bilang – Putussibau (Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat) yang diharapkan menjadi penghubung lintas provinsi strategis, dan sejumlah trayek potensial lainnya yang tengah dikaji lebih lanjut.
Ia juga memberi apresiasi kepada seluruh tim LPPM ITN Malang atas komitmen dan kontribusi mereka dalam pelaksanaan kajian ini, sehingga diharapkan sinergi antara Pemkab Mahulu dan akademisi ini terus terjalin untuk mewujudkan daerah yang maju, sejahtera, dan berkeadilan.
Baca juga: Pemkab Mahulu ajak pemerintah desa programkan pembangunan rumah layak