Balikpapan (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Balikpapan Cokorda Ratih Kusuma mengatakan tempat rekreasi Pantai Segara Sari Manggar atau yang biasa disebut Pantai Manggar meraup pendapatan sebesar Rp 794 juta lebih selama libur lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah untuk berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Untuk lebih tepatnya, mulai tanggal 28 Maret hingga 7 April, pendapatan yang kami raih Rp 794.403.000," kata Ratih di Balikpapan, Selasa (8/3).
Ia menyebutkan pencapaian itu sedikit lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun lalu, mengingat pada periode lebaran tahun lalu menghasilkan hanya Rp 594 juta.
Kendati demikian, bila dibandingkan dengan tahun lalu, untuk libur lebaran tahun ini jauh lebih panjang, mengingat cuti lebaran Idul Fitri juga dirangkai dengan libur hari raya Nyepi tepatnya pada 28 dan 29 Maret.
"Libur lebaran tahun ini kurang lebih selama 11 hari, sedangkan pada tahun lalu hanya 6 hari," katanya.
Ratih mengklaim, tingginya Pendapatan dari retribusi pantai Manggar disebabkan banyaknya pengunjung serta terdapat sejumlah fasilitas yang bisa disewakan sebagai tambahan pendapatan berupa lamin, saung, serta wisma.
Menurutnya, berdasarkan catatan pada libur lebaran 2025, dari tanggal 28 Maret hingga 7 April, Pantai Manggar dikunjungi sebanyak 40.720 wisatawan dengan rincian, Jumat (28/3) sebanyak 137 pengunjung dengan pendapatan Rp2.450.000.
Lanjutnya, pada hari Sabtu (29) jumlah pengunjung sebanyak 342 total pendapatan Rp7.735.000, Minggu (30/3) jumlah pengunjung sebanyak 268 dengan pendapatan Rp 5.690.000.
Dikemukakannya jumlah pengunjung mulai mengalami lonjakan mulai hari H Lebaran Idul Fitri yakni pada Senin (31/3) sebanyak 1.292 pengunjung dengan pendapatan Rp 28.730.000.
Memasuki H+1 lebaran yakni Selasa (1/4), pengunjung lebih meningkat lagi yakni mencapai 5.704 wisatawan dengan capaian Rp 123.845.000.
Kemudian pada H+2 lebaran, total kunjungan wisatawan sebanyak 6.809 dengan capaian pendapatan sebesar Rp 115.830.000, H+3 sebanyak 6.334 wisatawan dengan capaian Rp104.590 juta.
"Di sini bisa dilihat jumlah kunjungan pada H+1 lebaran dengan H+2, meskipun jumlah kunjungan lebih banyak pada H+2 namun pendapatan justru lebih banyak di H+1, ini dipengaruhi juga dengan faktor jumlah kendaraan yang masuk serta usia pengunjung yang masuk," jelasnya.
Ratih menambahkan pada H+4 kunjungan sempat mengalami penurunan yakni hanya sebanyak 3.332 pengunjung dengan capaian Rp 56.400.000.
Berikutnya pada H+5, jumlah pengunjung kembali meningkat yakni sebanyak 6.164 wisatawan dengan capaian Rp 133.510.000.
"H+6 menjadi yang paling tinggi, yaitu sebanyak 8.313 kunjungan dengan capaian pendapatan Rp181.123.000," tuturnya.
Kemudian Pada puncak libur lebaran atau H+7, jumlah kunjungan mulai landai yakni sebanyak 2025 pengunjung dengan capaian pendapatan Rp 34.630.000.
Dikemukakannya peningkatan tersebut merupakan dampak positif dari momentum libur lebaran, lebih lagi Kota Balikpapan memiliki peran strategis sebagai pintu gerbang Ibu Kota Nusantara (IKN),
"Oleh sebab itu kami terus melakukan peningkatan termasuk untuk sejumlah fasilitas di pantai ini untuk menyambut musim liburan berikutnya," ujar Ratih.