Samarinda (ANTARA) - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kalimantan Timur berupaya meningkatkan literasi digital masyarakat di 841 desa melalui program penyediaan akses internet gratis.
Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Diskominfo Kaltim Bambang Kukilo Argo Suryo di Samarinda , Selasa, menyampaikan program ini untuk memberikan akses internet di setiap desa, meningkatkan pemahaman masyarakat tentang teknologi informasi, serta mendorong kemajuan pendidikan dan perekonomian di tingkat desa.
Ia menjelaskan implementasi program ini dimulai dengan pemasangan internet di kantor desa sebagai tahap awal. Selanjutnya, jaringan internet akan diperluas ke fasilitas publik lainnya, seperti puskesmas, sekolah, dan area umum di sekitar kantor desa.
"Target kami tahun ini adalah menjangkau 840 desa. Kami memiliki visi jangka panjang untuk memperluas cakupan internet desa secara signifikan hingga tahun 2030," ujarnya.
Untuk memastikan kualitas layanan, kecepatan internet yang disediakan minimal 20 Mbps, dan tidak menutup kemungkinan adanya peningkatan bandwidth ke depan.
Pengelolaan teknis jaringan internet di desa menjadi tanggung jawab kepala desa, yang mendapatkan pendampingan khusus dari Diskominfo.
Terkait dengan anggaran, Bambang mengungkapkan, alokasi dana sekitar Rp12 miliar per tahun disiapkan untuk biaya bandwidth.
"Anggaran ini adalah batas minimal untuk memenuhi kebutuhan bandwidth di seluruh desa yang menjadi target program," katanya.
Dalam pelaksanaannya, Diskominfo Kaltim akan memanfaatkan berbagai teknologi sesuai dengan kondisi geografis masing-masing desa. Untuk desa yang sudah memiliki layanan Telkom, lebih dioptimalkan penggunaannya.
"Untuk desa-desa yang sulit dijangkau, kami memanfaatkan teknologi internet satelit (Starlink)," kata dia.
Ia mengharapkan program ini memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat desa, tidak hanya dalam meningkatkan literasi digital dan pengetahuan teknologi informasi, tetapi juga dalam memajukan sektor pendidikan dan perekonomian.
"Melalui akses informasi yang lebih luas, kami ingin masyarakat desa dapat lebih berdaya dan memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang," kata Bambang.