Balikpapan (ANTARA) - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalimantan Timur terus memperkuat integrasi data statistik dan geopasial di daerah menuju terwujudnya kebijakan Pemerintah Indonesia untuk mendukung proses pengambilan keputusan berbasis data atau satu data Indonesia.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kaltim Muhammad Faisal di Balikpapan, Kamis, menjelaskan sebagai provinsi yang terus berkembang dan menjadi pusat perekonomian di Kalimantan, Kalimantan Timur menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan dan penyebaran data.
Ketersediaan data statistik dan geospasial yang terintegrasi menjadi kebutuhan mendesak untuk mendukung pembangunan, terlebih di era digital saat ini dimana data menjadi aset strategis.
“Kami di Dinas Kominfo Kalimantan Timur berkomitmen penuh untuk mendukung kebijakan Satu Data Indonesia melalui kolaborasi kuat dengan seluruh pihak,” kata Faisal pada kegiatan diskusi Satu Data Summit dengan tema Data Statistik dan Geospasial Terintegrasi Untuk Wujudkan Satu Data Indonesia.
Kegiatan ini, lanjut Faisal menjadi wadah untuk mempertemukan pemangku kepentingan untuk bersama menerapkan tata kelola dan yang saling terhubung dan terkoneksi satu dengan yang lain.
Faisal menekankan pentingnya data yang akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat diakses sebagai landasan dalam pengambilan keputusan serta perencanaan pembangunan.
“Seiring dengan tema acara kita, data yang berkualitas akan memudahkan pemerintah dalam menyusun kebijakan yang efektif, mengoptimalkan program pembangunan, dan memberikan layanan terbaik bagi masyarakat,” ujarnya.
Berdasarkan hasil pembahasan elemen data ketahanan nasional yang telah dilaksanakan pada Rapat Pra Forum Satu Data di tanggal 29 Oktober 2024 yang lalu di Samarinda, dari 399 elemen data ketahanan nasional, sebanyak 135 elemen data telah terakomodasi dalam Daftar Data Kalimantan Timur Tahun 2024.
Selanjutnya untuk 133 elemen data ketahanan nasional yang masih belum masuk dalam daftar data, disepakati akan segera dikompilasi bersama-sama dengan produsen data dengan waktu rilis data di bulan Desember tahun 2024.
Sementara itu, sebanyak 131 elemen data ketahanan nasional tidak dapat ditambahkan sebagai daftar data di tahun 2024 ini, karena elemen data yang diminta belum tersedia di produsen data.
Faisal berharap kegiatan ini dapat berjalan lancar dan menghasilkan kesepakatan serta komitmen bersama untuk mempercepat terwujudnya Satu Data Indonesia di Kalimantan Timur.
Turut hadir dalam acara ini Sekretaris Daerah Kaltim Sti Wahyuni, Inspektur Utama BPS RI, Direktur Integrasi dan Sinkronisasi Informasi Geospasial Tematik, Perangkat Daerah Kaltim, Kepala Diskominfo se-Indonesia, serta BPS kabupaten dan kota se-Kaltim.
Acara ini menghadirkan narasumber dari BPS RI, Badan Informasi Geospasial, Satu Data Indonesia tingkat pusat, akademisi, dan pimpinan redaksi Tribun Kaltim.