Samarinda (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud meminta semua perusahaan daerah (perusda) melakukan berbagai inovasi secara cepat dengan harapan bisa meningkatkan pendapatan daerah.
Menurut Rudy di Samarinda, Minggu, kontribusi perusahaan-perusahaan daerah milik Pemerintah Provinsi Kaltim terhadap pendapatan daerah masih belum optimal.
“Saya lihat kontribusi perusda kita untuk pendapatan daerah masih sangat sedikit, belum maksimal,” katanya.
Ia mengatakan Kalimantan Timur memiliki potensi untuk mencapai kemajuan, antara lain sumber daya alam, pengembangan industri perkebunan, sektor jasa, infrastruktur, dan kehadiran Ibu Kita Nusantara (IKN).
Ia menyebut bahwa intinya banyak peluang yang sebenarnya bisa dimanfaatkan oleh perusda-perusda Kaltim, akan tetapi peluang besar itu tidak ditangkap atau dioptimalkan.
“Kontribusi yang diberikan sangat kecil dan tidak sebanding dengan penyertaan modal yang sudah kita berikan,” katanya.
Wakil Gubernur Seno Aji juga mengaku melihat kinerja perusda Kaltim belum optimal.
“Setelah kita lihat tadi, semua perusda rata-rata masih terkungkung dengan kerja sama pihak ketiga,” katanya.
Ia mencontohkan PT Migas Mandiri Pratama (MMP) yang hanya mengandalkan penerimaan dari participating interest (PI) Blok Mahakam.
Ia mengakui MMP memang sudah mulai mencoba melakukan usaha non-PI, namun belum menghasilkan penerimaan yang besar.
Ia menyatakan setuju untuk pengembangan usaha non-PI agar pad amasa mendatang MMP tidak hanya mengandalkan penerimaan dari PI. Dengan begitu MMP akan bisa memberikan kontribusi lebih tinggi untuk pendapatan Kaltim.
“Dari PI tahun lalu kita dapat Rp200 miliar. Tahun ini hanya Rp75 miliar. Begini kalau kita selalu mengandalkan orang lain,” katanya.
Hal yang sama, katanya, terjadi di Perusda Kelistrikan yang hanya mengandalkan kerja sama dengan PT CFK. Hal itu, juga tak jauh berbeda dengan Perusda Bara Kaltim Sejahtera (BKS)
"BKS hanya mengandalkan MSJ. Kita tidak bisa bergerak sendiri. Gerak usahanya sangat tergantung dari kerja-kerja MSJ," katanya.
Ia mengatakan bukan tidak mungkin pada masa mendatang BKS akan diberikan izin usaha pertambangan (IUP) untuk mengembangkan usahanya sendiri.
"Mereka bisa menambang sendiri, menjual sendiri, dan menjadi perusda yang jauh lebih besar," katanya.
Salah satu perusda lainnya yang juga memerlukan dorongan untuk perbaikan, yakni Perusda Melati Bakti Satya (MBS).
"MBS kita akan coba negosiasi dengan Pelindo. Kita akan ambil alih aset-aset kita. Supaya kita leluasa bekerja di KKT (Kaltim Kariangau Terminal) Balikpapan. Kita akan besarkan sendiri. Supaya PAD kita meningkat drastis. Kalau Pelindo tidak mau, maka kita harus duduk bersama Pelindo untuk memastikan bahwa hasil bagi KKT lebih bagus lagi untuk Kaltim," katanya.