Balikpapan (ANTARA) - PT Kilang Pertamina Balikpapan (PT KPB) meraih penghargaan kategori Environmental, Social, and Governance (ESG) serta Energy Efficiency Initiative dalam ajang Anugerah BUMN 2025 oleh BUMN Track bersama BTA Academy.
“Penghargaan ini pengakuan atas komitmen kami menerapkan praktik bisnis berkelanjutan serta efisiensi energi di sektor pengolahan migas,” kata Direktur Keuangan PT KPB Nailul Achmar di Balikpapan, Senin. Ia menerima langsung penghargaan tersebut pada Kamis 20/3 lalu di Jakarta.
Achmar menjelaskan, Kilang Pertamina Balikpapan dibangun dalam Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP), bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk meningkatkan kapasitas produksi dan menghasilkan produk yang lebih ramah lingkungan, yang dalam tahapan ini sesuai standar EURO 5. Bahan bakar sesuai standar tersebut mengurangi emisi gas rumah kaca sulfur dioksida (SOx) dan meningkatkan efisiensi energi.
Untuk bisa mendapatkan produk sesuai standar tersebut, KPB Balikpapan mengimplementasikan berbagai teknologi mutakhir. Achmar merincikan, unit Diesel Hydrotreating (DHT), Naphtha Hydrotreating (NHT), dan RFCC NHT yang berfungsi mengurangi kandungan sulfur dalam bahan bakar diesel dan gasoline untuk menghasilkan produk berstandar EURO 5.
Ada juga Sulphur Recovery Unit (SRU) untuk mengolah gas asam yang mengandung hidrogen sulfida (HS) menjadi sulfur elemental dengan kemurnian 99 persen sehingga mengurangi potensi polusi udara. Kemudian penerapan teknologi De-NOx dan scrubber untuk mengurangi kandungan nitrogen oksida (Nox) dan SOx pada gas buang. Tidak hanya itu, ada dalam proses di kilang ada waste heat recovery atau penggunaan panas dari gas buang turbin dan fired heater guna meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi karbon.
“Upaya mitigasi dan dekarbonisasi yang diterapkan dalam proyek ini telah terbukti menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) hingga 30 persen dibandingkan skenario tanpa mitigasi. Ini menunjukkan bahwa desain dan teknologi yang kami gunakan memberikan dampak nyata dalam mendukung target net zero emission pemerintah,” tambah Achmar.
Selain fokus pada efisiensi energi, PT KPB juga berkomitmen dalam penerapan prinsip ESG (environmental, social, and governance) atau lingkungan, sosial, dan tata kelola.

“Jadi penting bagi kami untuk melihat dan menilai dampak perusahaan terhadap lingkungan, kontribusi masyarakat, dan bagaimana perusahaan dikelola,” jelas Humas KPB Asep Sulaeman.
Ia mengatakan, adapun standar penilaian yang diikuti adalah standar nasional dan global seperti IFC World Bank Guideline.
Sebelumnya PT KPB juga telah menerima berbagai penghargaan lain, seperti Asia Pacific Petchem Deal of the Year, The Downstream Energy Project of the Year, serta Balikpapan Investment Award.
Asep menambahkan, sebagai bagian dari Pertamina Group, PT KPB akan terus memperkuat inisiatif dekarbonisasi dan transisi energi menuju target Net Zero Emission 2060.
“Kami akan terus berinovasi dalam menerapkan teknologi terbaik dan memastikan operasional Kilang Pertamina Balikpapan nantinya semakin efisien, ramah lingkungan, serta berkontribusi pada target net zero emission Indonesia,” ujarnya.