Balikpapan (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga mengupayakan solusi untuk menuntaskan masalah antrean kendaraan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kalimantan Timur, menjelang hari besar keagamaan Natal dan perayaan pergantian tahun 2024 menuju 2025.
"Antrean yang terjadi di SPBU Kaltim ini tidak terkait dengan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kaltim," jelas Sales Area Manager PT Pertamina Patra Niaga Kaltimtara Hendri Eko saat mendampingi anggota komisi XII DPR RI meninjau SPBU di Balikpapan, Rabu (11/12).
Menurutnya, jumlah ketersediaan kuota BBM di Kaltim masih mencukupi hingga akhir tahun, namun permasalahan penumpukan kendaraan seperti halnya di Kota Balikpapan disebabkan kurangnya SPBU.
"Kurangnya SPBU menjadi kendala utama sehingga terjadi penumpukan kendaraan hingga ke bahu jalan," tuturnya.
Sekedar di ketahui, di tahun 2024 ini Kota Balikpapan hanya memiliki 14 SPBU dan Samarinda juga hanya memiliki 34 SPBU, sedangkan penduduk dan jumlah kendaraan di Kota Balikpapan terus bertambah, maka penambahan SPBU adalah solusinya.
Di Kota Balikpapan, sejumlah SPBU baru mulai dibangun, Pemerintah Kota Balikpapan sebelumnya juga telah mengajukan untuk penambahan sebanyak 15 SPBU.
Dari permintaan tersebut, Pertamina Patra Niaga telah membangun satu unit SPBU Modular di kawasan Lapangan Merdeka, Kecamatan Balikpapan Kota. SPBU ini dari jauh hari sudah difungsikan.
Sementara itu yang masih berproses terdapat delapan unit SPBU, empat diantaranya bersifat modular masing-masing di Jalan Asnawi Arbain, Jalan Jendral Sudirman, Prapatan, dan Manggar, serta yang bersifat modular di Jalan Asnawi Arbain, Gunung Pipa, Karang Jati, dan Manggar Baru.
Tak hanya itu, Pertamina Patra Niaga juga tengah mengadakan sebanyak lima unit Pertashop masing-masing di kawasan Manggar, Jalan Letjend Suprapto, Lamaru, Manggar Baru, dan Sepinggan Baru.
Sementara itu, Anggota Komisi XII DPR RI Safruddin menyampaikan pihaknya siap menyampaikan apa yang menjadi keluhan di masyarakat serta solusi dari keluhan tersebut ke pusat.
"Bila terjadi kekurangan kuota BBM di Kaltim, sebagai wakil rakyat Daerah Pilih (Dapil) wilayah setempat, kami pasti akan memperjuangkan untuk penambahan kuota," ujarnya.
Kendati demikian, ujar Safruddin berdasarkan informasi yang dia terima dari PT Pertamina Patra Niaga, serta hasil tinjauan di lapangan, kuota bukan menjadi masalah namun kurangnya SPBU.
Lantas Safruddin akan menyampaikan permasalahan tersebut bahwa yang menjadi keluhan dari PT Pertamina Patra Niaga untuk penambahan unit SPBU adalah lahan.
"Di sini perlu adanya perhatian pemerintah pusat bila ada kendala lahan untuk penambahan SPBU di Kaltim, khususnya di Kota Balikpapan dan Samarinda, itu akan kami kawal terus," ujarnya.