Balikpapan (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Balikpapan Alwiyati menyampaikan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di wilayah setempat sudah bisa di akses kapan saja.
"Jadi untuk menikmati fasilitas ini sudah tidak perlu menunggu waktu ulang tahun lagi," jelas Alwiyati, di Balikpapan, Selasa (15/4).
Menurut perubahan tersebut untuk menarik animo masyarakat sehingga tingkat kesehatan masyarakat juga lebih meningkat.
Dikemukakannya, jika waktunya ditentukan yakni pada saat ulang tahun saja, maka animo masyarakat kurang, dan akhirnya di buka sebanyak -banyaknya.
Alwiyati menyebutkan, sebelumnya berdasarkan dari data sementara, pengunjung atau yang memanfaatkan program PKG hanya tercatat 10 orang untuk setiap puskesmas.
"Padahal Balikpapan memiliki sebanyak 27 puskesmas," ujarnya.
Padahal seluruh Puskesmas telah telah disiapkan untuk memberikan layanan pemeriksaan kesehatan gratis tersebut.
Oleh karena itu katanya, Dinkes Balikpapan berencana menggelar sejumlah kegiatan yang mendorong masyarakat untuk datang memanfaatkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis tersebut.
"Adapun persyaratan untuk mengikuti layanan ini cukup mudah. Warga hanya perlu membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP), yang kemudian akan di input dalam sistem aplikasi kesehatan," tuturnya.
Alwiyati menjelaskan, sebelumnya program PKG untuk masyarakat yang berulang tahun digelar satu kali dalam sepekan yang disebabkan oleh keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga kesehatan (nakes).
"Program ini pertama kali diluncurkan di Kota Balikpapan pada 4 Februari 2025 yakni Puskesmas Karang Joang, Balikpapan Utara yang menjadi wadah percontohan," katanya.
Ia menyebutkan PKG merupakan program percepatan (quick win) Presiden Prabowo Subianto yang di jalankan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Dalam program PKG tersebut dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh termasuk pemeriksaan jantung, hingga gejala penyakit kanker.
"Pemeriksaan ini tidak hanya berlaku untuk orang dewasa, namun juga kepada anak-anak secara lengkap," katanya.
Menurutnya ada 13 jenis pemeriksaan untuk orang dewasa, dan ada 7 jenis pemeriksaan untuk anak-anak yang dimulai dari penyaringan (skrining).
Alwiyati menambahkan bila ditemukan kasus katanya harus ditindak dengan pemeriksaan lanjutan, dari Dinkes Balikpapan akan memberikan rujukan.