Balikpapan (ANTARA) - Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) Mathilda Kota Balikpapan menyampaikan dukungannya terhadap upaya pemberantasan korupsi di Pertamina, hal itu disampaikan dalam pernyataan sikap.
"Kami menghargai dan menghormati proses hukum yang saat ini sedang berjalan terkait kasus dugaan korupsi pada tata kelola pengadaan minyak mentah dan BBM," kata Ketua SP Mathilda Balikpapan Saptono Nugroho.
Ia juga mengaku kecewa dan prihatin atas apa yang menimpa perusahaan tempat ia bekerja serta menyayangkan adanya penetapan tersangka kepada Pejabat Pertamina di Sub Holding PN, KPI dan PIS.
"Kami berharap proses hukum dapat berjalan sebagaimana mestinya secara terbuka, transparan, adil dan akuntabel," ungkapnya.
Saptono juga menyayangkan adanya informasi yang menyesatkan terkait dengan BBM untuk masyarakat yang didistribusikan oleh Pertamina yang disebut barang oplosan.
"Ini sudah memicu kegaduhan di masyarakat dan berdampak timbulnya kebencian kepada Pertamina," tuturnya.
Oleh sebab itu, ia ingin menegaskan bahwa Pertamina telah berkomitmen untuk memastikan ketersediaan energi yang berkualitas dan aman bagi masyarakat sesuai spesifkasi yang ditetapkan Kementerian ESDM dan proses Quality Control oleh LEMIGAS.
"Selama ini Pertamina juga diawasi oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), BPH Migas, dan SKK Migas," ujarnya.
FSPPB Mathilda berharap Pemerintah segera hadir untuk memberikan edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat mengenai penugasan yang diberikan kepada Pertamina.
"Termasuk pengawasan yang selama ini juga dilakukan oleh Pemerintah," tambahnya.
Saptono juga mengharapkan kepada semua pihak dapat berpikir lebih rasional dan bijak dalam menyikapi kondisi yang terjadi dan tidak mengorbankan Pertamina sebagai satu-satunya perusahaan negara yang diberi tugas mendistribusikan energi ke seluruh negeri.
"Kami instruksikan kepada seluruh anggota SP Mathilda dan pekerja yang ada di seluruh sentra-sentra operasi di wilayah Kalimantan ini untuk tetap fokus bekerja sesuai tugas dan tanggung jawabnya," ungkapnya.
Selain itu juga saling bahu membahu demi kepentingan bangsa dan negara, untuk menjamin ketersediaan pasokan BBM selama bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri sebagai pertaruhan untuk membuktikan kepada publik bahwa selama ini pihaknya selalu memberikan pelayanan yang terbaik.
"Kami juga meminta dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Indonesia agar Pertamina bisa survive di tengah-tengah guncangan badai yang sedang terjadi," tuntas dia.