Berau, Kaltim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, Kalimantan Timur, melakukan gerak cepat dalam menangani jalan longsor yang menjadi penghubung utama dari tiga kampung di kawasan itu menuju ibu kota kabupaten yakni Tanjung Redeb, agar aktivitas masyarakat tetap lancar.
"Saat ini masih dilakukan penanganan setelah longsor. Percepatan penanganan dilakukan agar warga dari tiga kampung di Kecamatan Sambaliung tetap bisa lancar menjalankan aktivitas sosial, ekonomi, dan lainnya," ujar Wakil Bupati Berau Gamalis, di Tanjung Redeb, Kamis.
Adapun tiga kampung yang untuk sementara waktu akses mereka masih terganggu akibat jalan longsor tersebut adalah Kampung Pegat Bukur, Bina Baru, dan Kampung Inaran.
Ia melanjutkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sedang melakukan penanganan sementara dengan penimbunan agar badan jalan dapat dilintasi kendaraan.
Penanganan sementara dilakukan, kata dia, karena kondisi darurat, sehingga setelah ini akan dilakukan perencanaan untuk pembangunan agar badan jalan lebih kokoh dari sebelumnya.
Ia mengatakan saat ini bahkan untuk rencana pemasangan jembatan bailey yang dulu pernah diusulkan kembali dipertimbangkan, karena berdasarkan laporan Dinas PUPR, kondisi badan jalan mengalami pergerakan.
Gamalis memastikan penanganan akan dilakukan secara maksimal, mengingat jalan poros ini menjadi akses utama masyarakat di tiga kampung untuk menuju Tanjung Redeb.
Tidak hanya melalui instansi terkait, kata dia, namun penanganan jalan tersebut juga melibatkan perusahaan sekitar untuk berkontribusi dalam penanganan jangka pendek, sebagai tanggung jawab sosial bagi warga setempat.
"Ini merupakan jalan untuk lalu lintas utama bagi masyarakat, maka pemda melakukan langkah cepat agar jalan ini bisa segera dilintasi dengan nyaman," ujarnya.
Sedangkan Pejabat Fungsional Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Berau Charles Andi Lolo mengatakan saat ini pihaknya melakukan penanganan untuk jangka pendek, sedangkan untuk jangka panjang akan dilakukan pembangunan dinding pengaman di sisi kiri dan kanan badan jalan yang mengalami longsor sepanjang 40 meter.
"Untuk jangka panjang, kami akan usulkan anggaran melalui APBD, sedangkan untuk jangka pendek ini kami melakukan penimbunan lebih dulu. Jika cuaca mendukung, maka hanya dalam waktu tiga hari bisa selesai," ucap Charles.
Menurutnya, pasca-longsor tiga hari lalu penurunan badan jalan masih terus terjadi, yakni berawal dari turun 20 sentimeter hingga sekarang sudah turun lebih dari 60 cm, sehingga penanganan yang dilakukan juga harus menyesuaikan dengan kondisi badan jalan yang masih bergerak.