Tenggarong, Kaltim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, bersama Badan Kepegawaian Negara (BKN) memetakan kompetensi dan potensi 4.000 aparatur sipil negara di kabupaten setempat untuk mempermudah penempatan sesuai kemampuan individu.
"Pemkab Kukar sangat bersyukur karena menjadi salah satu daerah mitra Ibu Kota Nusantara (IKN) yang mendapatkan kesempatan untuk kerja sama memetakan kompetensi ASN daerah," ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Sunggono di Tenggarong, Rabu.
Selaku Ketua Tim Penilaian Kinerja ASN, Sunggono mengatakan selama ini pihaknya kesulitan mendapatkan data kompetensi ASN Pemkab Kukar untuk ditempatkan sesuai kemampuan masing-masing.
Ia berharap kerja sama dengan BKN dapat membantu mendapatkan data kompetensi para ASN sekaligus mengetahui potensi individual dan selanjutnya digunakan untuk penempatan posisi jabatan.
Kerja sama dengan BKN ini direalisasikan dalam bentuk pemetaan kompetensi dan potensi ASN dengan metode computer assessment competency test (CACT) yang digelar di Gedung Serbaguna Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kukar, Rabu.
"CACT ini merupakan salah satu upaya memperoleh data potensi dan kompetensi ASN untuk mendukung pengelolaan SDM yang berbasis kompetensi di lingkungan Pemkab Kukar," ujarnya.
Hal ini untuk mendukung perencanaan pengembangan karir yang sesuai dengan kebutuhan organisasi dan kemampuan masing-masing pegawai.
Asesmen ini juga untuk mendorong peningkatan kinerja dan profesionalisme ASN melalui pengembangan yang sesuai dengan hasil penilaian, termasuk untuk menyediakan basis data kompetensi yang diperlukan dalam proses promosi, mutasi, dan penempatan pegawai secara tepat.
Sunggono menambahkan penilaian ini merupakan kesempatan bagi ASN Pemkab Kukar untuk menunjukkan kemampuan dan potensi yang dimiliki.
Ia mengajak semua peserta serius mengikuti asesmen tersebut karena hasilnya akan berdampak pada peningkatan kinerja, baik secara organisasi maupun individu
"Hasil asesmen ini akan menjadi bahan evaluasi bagi masing-masing individu dan organisasi, tujuan ke depan adalah untuk melakukan pengembangan diri dan peningkatan kinerja," kata Sunggono.
Sedangkan 4.000 ASN yang mengikuti asesmen ini terdiri atas 125 pejabat administrator, 412 pejabat pengawas, 1.120 pejabat fungsional ahli madya dan ahli muda, 619 pejabat fungsional ahli muda kesehatan dan guru, 30 pejabat fungsional terampil dan mahir, serta 1.694 pejabat pelaksana golongan IV dan golongan III.