Sangatta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) saat ini berupaya melakukan pemerataan listrik di seluruh wilayah Kutim. Hingga saat ini sekitar 76,60 persen sejumlah daerah telah dialiri listrik
“Kami berkomitmen untuk terus bekerja keras memastikan seluruh masyarakat Kutim mendapatkan akses listrik yang layak,” kata Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, di Sangatta, Senin.
Ia menjelaskan, perihal kelistrikan bukan hanya soal penerangan tapi juga soal meningkatkan kualitas hidup dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
“Harapan dan optimisme muncul seiring dengan meningkatnya akses listrik di Kutim. Ini salah satu bentuk mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bagian Sumber Daya Alam Pemkab Kutim Arif Nur Wahyuni menjelaskan program pemerataan listrik menyasar desa-desa terpencil di Kutim. Dari total 139 desa dan 2 kelurahan di Kutim, tercatat tinggal 33 desa yang masih belum menikmati listrik.
“Kelistrikan di Kutim hingga saat ini sudah mencapai 76,60 persen yang dialiri listrik, sedangkan sisanya 23,40 persen belum dialiri listrik,” ungkapnya.
Ia menambahkan kelistrikan di Kutim bukan hanya mengandalkan PT. PLN sebagai mitra Pemkab dalam mewujudkan program pemerataan listrik, Pemkab Kutim juga menyiapkan pembangkit listrik tenaga hidro (PLTH) dan solar cell.
“Dari data terbaru, 104 desa mengandalkan PLN, 1 PLTH, dan 7 desa menggunakan solar cell komunal,” kata Arif Nur.