Balikpapan (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI bersama Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) bersinergi menyelenggarakan pelatihan pembuatan manik- manik khas Suku Dayak Kalimantan kepada para pelaku industri kecil menengah (IKM) di Kalimantan Timur.
Ketua Harian Dekranas Tri Tito Karnavian di Balikpapan, Selasa, menjelaskan pelatihan ini dilaksanakan melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) dengan tema Peningkatan Kapasitas IKM melalui Diversifikasi Produk Kerajinan Manik-Manik.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya sinergi antara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Dekranas dalam mendukung pengembangan potensi kerajinan lokal, khususnya produk berbasis manik-manik yang menjadi salah satu kekayaan budaya khas daerah Kalimantan," jelasnya.
Tri Tito Karnavian mengakui pentingnya peningkatan kapasitas pelaku IKM dalam menghadapi tantangan pasar global yang semakin kompetitif.
“Diversifikasi produk tidak hanya memperluas peluang pasar, tetapi juga menjadi strategi untuk meningkatkan daya saing produk kerajinan lokal,” kata Tri Tito Karnavian.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Kaltim Bunda Sarifah Suraidah Harum mengharapkan melalui pelatihan ini bisa
mendorong pelestarian budaya lokal melalui penguatan kerajinan tradisional.
"Kami berharap kegiatan ini bermanfaat bagi para peserta, dan kami berharap kerja sama antara Dekranas dan Dekranasda terus terjalin demi peningkatan pengembangan kerajinan di Indonesia," ungkap Syarifah pada pembukaan Bimbingan Teknis (BIMTEK) Pelatihan Manik-Manik yang digelar di Hotel Novotel Balikpapan.
Kegiatan Bimtek berlangsung selama empat hari, mulai 22 sampai 25 April 2025.
Bimtek ini diikuti oleh para pelaku IKM dari berbagai daerah di Kalimantan Timur dengan menghadirkan narasumber dari Manika Kaltim Meita Sari Kusumah, kalangan desainer, hingga praktisi industri kreatif.
Menurut Sarifah, saat ini Kalimantan Timur menghadapi berbagai tantangan dalam pelestarian kerajinan tradisional, seperti menurunnya minat generasi muda, terbatasnya akses pasar dan bahan baku, serta persaingan dengan produk pabrikan.
Dengan Bimtek ini, Syarifah berharap muncul generasi baru yang bisa melestarikan manik-manik sebagai warisan budaya suku Dayak yang mengandung nilai spiritual, estetika dan identitas sosial.
"Manik merupakan salah satu ikon budaya Kalimantan Timur yang telah mengalami transformasi dari fungsi sakral menjadi komoditas seni kontemporer. Ini merupakan potensi besar yang harus terus kita dukung bersama," ucapnya.
Di tempat yang sama, isteri orang nomor satu di Benua Etam ini juga mengumumkan bahwa Kota Balikpapan akan menjadi tuan rumah peringatan HUT Dekranas Ke-45 pada Juli 2025.