Samarinda (ANTARA Kaltim) - - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Republik Indonesia menggelar pelatihan Kewirausahaan dan Teknis Produksi Industri Kecil dan Menengah (IKM) kepada 25 pengrajin bordir di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Dirjen IKM Wilayah I Kementerian Perindustrian RI, R Emil Pandjaitan yang diwakili Kepala Seksi Industri Sandang Suprana, di Samarinda, Kamis berharap melalui pelatihan tersebut, industri bordir di Samarinda bisa berkembang.
"Harapan kami, setelah selesai pelatihan ini, para peserta tidak hanya menjadi karyawan tetapi biasa menjadi wirausahaan yang sukses di industri bordir. Walaupun pengusaha kecil-kecilan, tentunya mampu menciptakan lapangan pekerjaan," ucap Suprana.
Kementerian Perindustrian tidak hanya membekali pelatihan, tetapi juga memberikan bantuan mesin bordir dan mesin obras kepada 25 peserta.
"Jadi, pemerintah juga memberikan bantuan 50 mesin. Kami meminta, bantuan mesin tersebut tidak disia-siakan tetapi biasa dimanfaatkan agar dapat meraih kesuksesan di industri bordir. Kami juga berpesan agar mesin yang diberikan kepada peserta itu, jangan sampai berpindah tangan apalagi dijual karena jika itu dilakukan, tentunya akan diberi sanksi," tegas Suprana.
Sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Samarinda Jhony Bachtiar Seman mengatakan, selain mendapat pelatihan, ke-25 perngajin tersebut masing-masing mendapat mesin bordir dan mesin obras.
"Mesin bantuan dari Kementerian Perindustrian ini langsung digunakan saat pelatihan, sehingga pelatihan benar-benar maksimal. Ke-25 peserta ini memang pengrajin yang potensial dan berkualitas sehingga dengan pelatihan ini keterampilannya semakin ditingkatkan," katanya.
"Jika awalnya hanya bisa menenun dan menyulam, keahliannya bisa meningkat dengan membordir dan mengobras dengan didukung dua mesin bantuan tersebut," Jhony Bachtiar.
Agar bantuan Kementerian Perindustrian tersebut tidak sia-sia, kata Jhony Bachtiar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Samarinda akan melakukan evaluasi dan mengunjungi 25 pengrajin, sekaligus melihat perkembangannya sebulan sekali.
"Harapan kami, tahun depan bantuan dan pelatihan dari Kementerian Perindustrian bisa kembali bergulir di Kota Samarinda," harap Jhony Bachtiar. (*)