Balikpapan (ANTARA) - Komandan Pangkalan Udara (Lanud) Dhomber Kolonel Penerbang Fata Patria mengatakan Lanud Dhomber bakal menjadi pendukung pertahanan udara garda terdepan Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Sebagai pangkalan udara terdekat dengan IKN, peran kami nantinya adalah sebagai pendukung pertahanan udara di sana," katanya di Balikpapan, Selasa (17/12).
Fata menerangkan, bila IKN sudah resmi pindah ke Kalimantan Timur, maka kebijakan utama tetap berada di Markas besar TNI Angkatan Udara (Mabes TBNI AU)
Kendati berfungsi hanya sebagai pendukung, namun Lanud Dhomber dipastikan akan menyiapkan segala sesuatunya untuk pertahanan di kawasan tersebut
"Ada tiga konsep matra pertahanan, yaitu darat, laut, dan udara, yang paling sulit adalah menghadapi ancaman udara," ungkapnya.
Maka, pihaknya menyiapkan infrastruktur, personil, dan sumber daya lainnya, untuk bersama-sama mendukung dan mengimplementasikan sistem pertahanan udara cerdas (smart defense system).
"Sistem pertahanan udara cerdas di IKN ini sudah tertuang dalam sistem pertahanan negara (Sishanneg) melalui Keputusan Menteri Pertahanan Nomor 1746/M/XII/2023," jelasnya.
Dalam keputusan tersebut, rencana Sishanneg diarahkan dapat memadukan kekuatan militer dan nirmiliter yang cerdas, kuat, tangguh memiliki dalam arti daya tangkal dan tindak tinggi.
"Tentu tujuan utamanya agar mampu melindungi ibu kota negara dari berbagai macam ancaman," ungkapnya.
Dia menerangkan, pembangunan sistem udara ini tidak hanya di Balikpapan namun juga di sejumlah daerah lainnya sebelum menuju ke IKN.
"Seperti di Banjarmasin melalui pembangunan radar baru, dan penggantian radar di Tarakan, serta beberapa wilayah lainnya, ini merupakan pendukungnya," kata Fata.
Lanjutnya, sementara di Lanud Dhomber bakal dilengkapi dengan peluru kendali (rudal) jarak menengah.
"Jadi setelah radar, di Dhomber akan mengembangkan rudal jarak menengah," ujarnya.
Fata berharap, pertahanan matra udara itu bisa menjadi andalan di bumi Nusantara bila nanti sudah terealisasi.
"Saat ini, lini masa pengadaan radar dan rudal sedang dalam proses di Kementerian Pertahanan (Kemenhan)," ujarnya.