Samarinda (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR RI Sarifah Suraidah berkomitmen memperjuangkan aspirasi warga Kalimantan Timur terkait berbagai isu, mulai dari keseimbangan harga pupuk, ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga dukungan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
"Ke depannya, pemerintah pusat dan provinsi akan connect. Program-program dari pusat akan membantu sekali kondisi Kaltim. Saya di Komisi VI ini membidangi ekonomi dan BUMN, jadi nanti penyerapan-penyerapan bantuan UMKM akan lebih mudah," ujar Sarifah di Samarinda, Rabu.
Dalam sebuah pertemuan dengan warga Samarinda, Kalimantan Timur, Sarifah menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan provinsi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kaltim.
Menanggapi pertanyaan Ketua RT 32 Kelurahan Sambutan, Samarinda Muhammad Faridillah terkait korelasi DPR RI dengan pemerintah provinsi, Sarifah menjelaskan bahwa tugas dirinya sebagai legislator RI adalah bersinergi dengan Pemerintah Daerah untuk mendapatkan bantuan dari pusat.
"Kita semua bersinergi untuk membangun Kaltim. Tugas kami di DPR RI adalah bersinergi dengan Pemerintah Daerah untuk mendapatkan bantuan-bantuan dari pusat," jelasnya.
Sarifah juga menyoroti pentingnya perhatian terhadap pelaku UMKM. Menurutnya, banyak pelaku UMKM yang harus diperhatikan, tidak hanya pelaku usaha sarung, amplang, maupun manik-manik saja, tetapi semuanya harus diperhatikan.
Sarifah mengungkapkan bahwa dirinya telah berkomunikasi dengan pihak Menteri UMKM untuk memberikan pembekalan dan pelatihan kepada pelaku UMKM di Kaltim.
Selain itu, Sarifah juga menyoroti masalah ketersediaan BBM dan gas elpiji di Kaltim. "Saya melihat sendiri di SPBU ngantri, gas elpiji juga susah sekali didapatkan. Saya sudah sampaikan kepada Dirut Pertamina Patra Niaga bahwa kita di Kaltim, apalagi menjelang Natal dan Tahun Baru, BBM antri semuanya," jelasnya.
Menanggapi aspirasi Giarni, warga RT 08 Sindang Sari, Samarinda, yang meminta agar harga pupuk tidak dimahalkan dan perhatian lebih diberikan kepada para petani, Sarifah menyatakan bahwa setelah Gubernur Kaltim dilantik, akan ada program swasembada pangan.
"Kita maunya swasembada pangan. Pangan, hasil ternak, semuanya dari Kaltim. Jadi para petani, peternak, nelayan, semuanya akan kita berdayakan. Mereka akan kami berikan latihan dan dampingi badan hukumnya," jelas Sarifah.
Sarifah menegaskan bahwa koordinasi dengan pusat terus dilakukan untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi oleh petani, peternak, dan nelayan di Kaltim. "Intinya, kita koordinasi dengan semua pihak terkait untuk mengatasi masalah ini," tutupnya.