Balikpapan (ANTARA) - Polda Kaltim selama 14 hari menggelar razia dan berbagai kegiatan penyuluhan dalam Operasi Zebra Mahakam 2025, berhasil mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas sebanyak 16 persen.
Direktur Direktorat Lalu Lintas Polda Kaltim Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Rifki Piliang menyebutkan, jumlah kecelakaan turun dari 19 kejadian pada periode Operasi Zebra 2024 silam menjadi 16 kejadian di 2025. Korban meninggal dunia berkurang 71 persen. Luka ringan turun 29 persen. Namun korban luka berat meningkat. Kasus tertinggi terjadi di Samarinda dan PPU, sementara Berau dan Mahakam Ulu nihil kejadian.
"Operasi rutin tahun ini diselenggarakan mulai 17 hingga 30 November 2025 yang dilatari sebab mayoritas kecelakaan melibatkan kendaraan roda dua," katanya di Balikpapan, Rabu.
Ia mengatakan perilaku pengendara motor masih menjadi tantangan utama. Banyak pengendara yang tidak mengenakan helm (atau mengenakan helm namun tidak terpasang dengan benar, atau menggunakan helm tidak standar), berkendara ugal-ugalan, hingga menelepon sambil melaju di jalan. Kondisi ini memperbesar risiko fatal meski angka kecelakaan secara umum menurun.
Selain itu, roda dua yang menggunakan knalpot brong juga menjadi sorotan. Knalpot yang dirancang untuk motor balap dan hanya digunakan di sirkuit atau lintasan balap ini menimbulkan suara memekakkan telinga dan mengganggu kenyamanan masyarakat. Polisi menegaskan penggunaan knalpot brong di jalan umum melanggar aturan dan dapat memicu konflik sosial.
Karena itu, polisi meningkatkan kegiatan preemtif dan preventif. Kegiatan preemtif seperti penyuluhan, sosialisasi, hampir dua kali lipat. Penyebaran himbauan sambil pengaturan lalu lintas, pengawalan, dan patroli (turwali) menjadi lebih intensif.
"Hasilnya, ada kesadaran masyarakat untuk lebih tertib, penegakan hukum melalui tilang turun 15 persen, teguran turun 9 persen.
Rifki menambahkan bahwa Operasi Zebra memang telah selesai, namun upaya mengurangi potensi kecelakaan harus terus ditingkatkan.
"Kami meminta jajaran kepolisian untuk tetap melaksanakan langkah persuasif, edukatif, serta penindakan terukur demi menekan angka kecelakaan di wilayah hukum Polda Kaltim,” katanya.
