Penghargaan diserahkan Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo di Jakarta, Minggu (27/8/2023).
"Penghargaan ini merupakan buah perjuangan masyarakat dengan dukungan berbagai pihak di Kota Bontang, hingga Malahing berhasil menjadi salah satu destinasi desa wisata unggulan di Indonesia," kata Ketua RT 30 Malahing Nasir Lakada di Bontang, Jumat.
Ia mengatakan, prestasi ini tak lepas dari pembinaan Pupuk Kaltim melalui program Better Living in Malahing, sehingga kawasan tersebut mampu bertransformasi menjadi kampung wisata dengan daya tarik budaya dan potensi alam menarik di Kota Bontang.
Nasir menjelaskan sejak program Better Living in Malahing, berbagai perubahan dilakukan Pupuk Kaltim bagi masyarakat dengan serangkaian program.
Mulai perbaikan tata kelola lingkungan dan pengembangan potensi kawasan, peningkatan kapasitas dan keterampilan masyarakat hingga peluang ekonomi dari berbagai sektor usaha penunjang wisata.
"Kami ucapkan terima kasih atas pembinaan dan pendampingan Pupuk Kaltim selama ini, sehingga Malahing mampu mencapai prestasi pada ADWI 2023. Termasuk juga Pemkot Bontang, yang terus mendorong kami untuk berbenah dengan berbagai dukungan yang diberikan," ungkap Nasir.
Sementara Vice President (VP) TJSL Pupuk Kaltim Sugeng Suedi, menyampaikan apresiasi atas keberhasilan Malahing menjadi salah satu desa wisata unggulan di Indonesia pada ADWI 2023. Lebih dari 7.000 desa yang masuk nominasi, Malahing mampu meraih posisi ketiga pada ketagori desa wisata maju dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan.
Menurut Sugeng, prestasi ini menjadi langkah baru bagi Malahing untuk terus memajukan sekaligus meningkatkan potensi yang dimiliki, utamanya pengembangan sektor pariwisata yang dijalankan agar makin berdampak terhadap kemandirian masyarakat.
"Selamat kepada Kampung Malahing yang berhasil meraih prestasi sebagai juara 3 desa wisata maju pada ADWI tahun ini. Perjuangan sejak masuk nominasi 75 besar pada 2022 lalu akhirnya membuahkan prestasi sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia," ucap Sugeng.
Dijelaskan Sugeng, pendampingan program Better Living in Malahing sengaja digagas Pupuk Kaltim untuk memberikan nilai tambah, dengan menciptakan wajah baru bagi kampung atas air tersebut. Dimana sejak 2001, Pupuk Kaltim telah memberikan berbagai bantuan yang bersifat charity untuk menangani berbagai persoalan yang ada.
“Berbagai bekal keterampilan juga diberikan, baik bagi nelayan dalam meningkatkan produktivitas melaut dan sektor budidaya kelautan, hingga keterampilan ibu rumah tangga untuk menciptakan berbagai peluang ekonomi,” tutur Sugeng.
Ia menuturkan, saat ini masyarakat Malahing jauh lebih berdaya dengan beragam keterampilan dan sektor usaha. Diantaranya inovasi olahan rumput laut menjadi berbagai produk bernilai ekonomi, seperti sabun, sirup, makanan ringan, budidaya teripang dan rumput laut, kemampuan membatik dengan produk usaha Batik Malahing, hingga homestay sebagai penunjang pariwisata di kawasan tersebut.
"Pengembangan kapasitas usaha pun dilakukan yaitu kemampuan manajemen dan promosi untuk menyasar pangsa pasar yang jauh lebih luas," ucapan Sugeng.
Dikemukakannya, kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan dan kualitas lingkungan juga sepenuhnya disadari masyarakat, dibuktikan makin hijaunya kawasan Malahing beberapa tahun terakhir.
Meski telah exit program pada 2022, namun pembinaan tetap diberikan untuk peningkatan kapasitas sumberdaya manusia pengelola, agar kemandirian masyarakat yang telah disiapkan selama pengembangan Better Living in Malahing makin berjalan optimal.
"Salah satunya, peningkatan kapasitas pengelola pariwisata seiring masuknya Malahing nominasi 100 besar ADWI 2022, agar berbagai peningkatan pengelolaan kawasan tersebut makin maksimal melalui peran masyarakat bersama Pemerintah dan Pupuk Kaltim," kata Sugeng.
Kolaborasi pengembangan Malahing dinilai perlu dilakukan, mengingat pembinaan yang dilakukan Pupuk Kaltim selama ini mengacu pada konsep pentahelix sebagai unsur pembangunan potensi wisata.
"Dimana keterlibatan seluruh elemen masyarakat seperti pemerintah, akademisi, perusahaan, komunitas hingga media massa, ditujukan untuk mengembangkan kearifan dan sumberdaya lokal dalam mengangkat sektor pariwisata daerah," tutur Sugeng.
Kini Malahing siap menjadi destinasi ekowisata unggulan di Kota Bontang, yang bisa dinikmati dan dikunjungi masyarakat secara terbuka.
Selain menawarkan keindahan dengan konsep wisata laut, pengunjung juga bisa menikmati beragam fasilitas seperti snorkling, belajar membatik dan budidaya rumput laut, hingga melihat dari dekat proses pembuatan berbagai produk olahan hasil inovasi ibu rumah tangga Malahing.
“Semoga dengan prestasi ADWI tahun ini, masyarakat Malahing semakin berdaya dan sejahtera, serta membawa manfaat bagi Kota Bontang secara umum,” tambah Sugeng.
Sementara Wali Kota Bontang Basri Rase, melalui Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Ahmad Aznem, menyampaikan selamat atas keberhasilan Malahing pada ADWI 2023.
Ia juga mengapresiasi kontribusi Pupuk Kaltim dalam membina masyarakat Malahing, yang diikuti perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan di kawasan pesisir Bontang tersebut.
Wajah baru Malahing dengan masyarakat yang lebih berdaya dengan beragam usaha dan keterampilan yang dimiliki, kini menjadikan kawasan ini sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Kota Bontang dan Kalimantan Timur.
"Ini menjadi bukti sektor pariwisata Bontang memiliki keunggulan yang bisa dilirik oleh wisatawan luar daerah. Semoga Kampung Malahing menjadi destinasi pilihan bagi para pendatang yang berkunjung ke Bontang," kata Aznem.
Menparekraf Sandiaga Uno menyampaikan selama tiga tahun terakhir dirinya yakin jika desa wisata di Indonesia siap mendunia, meski pada 2021 lalu program pengembangan desa wisata sempat diragukan karena situasi pandemi.
Menurut Sandiaga, tekad kuat dan semangat memajukan ekonomi menjadi latar belakang lahirnya program ADWI, yang juga didukung kepala daerah hingga pemangku kepentingan desa wisata.
Seiring dengan tema "Dari Desa untuk Indonesia Bangkit, Pariwisata Berkelas Dunia", Sandiaga berharap desa wisata dapat berkembang sebagai simbol kebangkitan ekonomi nasional melalui kegiatan wisata berkelas dunia.
“Ini bukan hanya program pemerintah, tetapi juga catatan perjalanan spiritual bagi kita. Selama tiga tahun terakhir membangkitkan ekonomi dari desa, bersama masyarakat desa yang semangatnya luar biasa,” kata Sandi Uno.