Samarinda (ANTARA) - Bulog Kantor Cabang Samarinda, Kalimantan Timur, sepanjang Agustus ini (1-28/8) telah menyalurkan sebanyak 346,93 ton beras untuk dijual dengan harga murah lewat 10 pasar, guna menekan inflasi, atau untuk menstabilkan harga beras yang naik dalam dua bulan terakhir.
"Beras yang kami salurkan ke 10 pasar di Samarinda merupakan beras dari program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) agar harga beras bisa stabil," kata Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Samarinda Maradona Singal di Samarinda, Senin.
Kenaikan harga beras tersebut seperti beras premium yang sebelumnya di kisaran Rp12 ribu hingga Rp13 ribu per kilogram (kg), kini naik menjadi Rp15 ribu per kg, sedangkan beras medium yang dijual dari program SPHP hanya seharga Rp8.600 per kg.
Untuk beras premium per kemasan 5 kg yang sebelumnya hanya seharga Rp60 ribu hingga Rp63 ribu, sekarang naik menjadi sebesar Rp73 ribu hingga Rp75 ribu, sehingga melalui SPHP, Bulog hanya menjual Rp43 ribu per kemasan 5 kg kepada masyarakat.
Sedangkan 10 pasar di Samarinda yang menjadi sasaran SPHP sepanjang Agustus ini antara lain Pasar Segiri, Pasar Rakyat Loa Bahu, Pasar Ijabah, Pasar Kedondong, Pasar Kemuning, dan Pasar Harapan Baru.
Ia merinci penyaluran beras sebanyak 346,93 ton tersebut yakni pada tanggal 1 sampai 27 Agustus sebanyak 337,43 ton, kemudian khusus untuk Senin (28/8) disalurkan sebanyak 9,5 ton beras.
Menurutnya, SPHP yang disalurkan juga bertujuan untuk menekan laju inflasi, sehingga harga beras yang melonjak sekitar sebulan ini diharapkan kembali stabil atau turun ke harga seperti bulan sebelumnya.
Beras yang disalurkan Bulog dalam SPHP merupakan program yang menjadi penugasan pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas), salah satu tujuannya adalah untuk menjaga daya beli masyarakat, termasuk untuk memastikan akses dan kecukupan bahan pangan bagi masyarakat.