Perum Bulog Samarinda, Kalimantan Timur, mendistribusikan sebanyak 5 ton beras dalam Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar bersama pemprov setempat dan pihak lain, sebagai upaya menahan laju inflasi selama Ramadhan dan menjelang Lebaran 2024.
"Sebenarnya awalnya hanya kami siapkan 4 ton beras, sedangkan yang 1 ton hanya untuk cadangan, tapi karena yang 4 ton habis, jadi yang cadangan juga dikeluarkan," ujar Kepala Perum Bulog Samarinda Maradona Singal saat gelar GPM di Lamin Etam, Kantor Gubernur Kaltim di Samarinda, Rabu.
Sebanyak 5 ton beras yang didistribusikan dan habis terjual dengan harga murah ini merupakan beras dari Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), sehingga hanya dijual seharga Rp52.000 per lima kilogram (kg) atau hanya Rp10.400 per kg.
Harga ini jauh di bawah harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yakni HET di Samarinda dan sekitarnya sebesar Rp57.000 per 5 kg atau Rp11.400 per kg, sementara harga beras di pasaran atau di tingkat pengecer dijual antara Rp14.000 hingga Rp17.000 per kg.
Selain beras, dalam GPM di Lamin Etam tersebut juga didistribusikan 1 ton tepung, daging beku, dan minyak goreng, namun tiga komoditas tersebut tidak terjual habis.
"GPM hari ini bukan hanya di Lamin Etam, tapi bersamaan dengan di tujuh titik berbeda baik di Samarinda maupun kabupaten/lainnya. Hari ini saja total ada delapan GPM, belum termasuk kemarin, dan sebelumnya. Besok dan lusa ada lagi. Pokoknya kami terus lakukan ini agar inflasi terkendali," katanya.
Rincian tujuh GPM selain di Lamin Etam ini adalah di Kabupaten Penajam Paser Utara, di Kelurahan Sidomulyo, Samarinda, di tiga Koramil di Samarinda melalui kerja sama dengan Komando Resor Militer (Korem) 091/Aji Surya Natakesuma.
Kemudian di Kabupaten Kutai Barat hari ini ada dua titik, yakni di Kecamatan Tering dan Long Iram. Dalam GPM ini bukan hanya Bulog yang buka gerai, tapi sejumlah pihak terkait juga buka gerai dan menjual aneka komoditas seperti ikan, daging, cabai, bawang merah, dan bawang putih.